Shalat Hajat atau Tahajud Dulu yang Harus Dilakukan? Ini Penjelasannya
Shalat hajat adalah ibadah sunnah yang dilakukan apabila seseorang memiliki hajat atau keinginan tertentu. Sementara shalat tahajud merupakan shalat yang dapat mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan.
Lantas, shalat hajat atau tahajud dulu yang harus dikerjakan? Sebelumnya, perlu diketahui dahulu kapan waktu pelaksanaan kedua shalat sunnah tersebut.
Lihat Juga : |
Shalat hajat dapat dilakukan kapan saja, tetapi dianjurkan untuk dikerjakan di waktu paling mustajab yakni sekitar pukul 01.00 sampai menjelang Subuh. Sementara shalat tahajud dikerjakan di sepertiga malam.
Shalat hajat atau tahajud dulu?
Dikutip dari laman NU Online, shalat hajat bisa dilakukan setiap saat ketika seseorang dalam kondisi terdesak dan membutuhkan petunjuk Allah Swt sehingga tidak harus dilakukan di malam hari, sebagaimana diterangkan Imam Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin:
الثامنة صلاة الحاجة فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة فى صلاح دينه ودنياه الى امر تعذر اليه فليصل هذه الصلاة
Artinya: Yang kedelapan (dari beberapa shalat sunnah yang memiliki sebab) adalah shalat hajat. Siapa saja yang berada dalam kondisi terjepit dan membutuhkan sesuatu baik urusan dunia maupun akhirat sedangkan dia tidak mampu menyelesaikannya, hendaklah dia melaksanakan shalat (hajat) ini.
Ditambahkan dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), waktu pelaksanaan shalat tahajud adalah di malam hari setelah bangun tidur.
Artinya shalat hajat bisa didirikan di malam hari seperti shalat tahajud. Shalat hajat yang kebetulan dilakukan malam hari setelah tidur maka dapat dikatakan sebagai shalat tahajud.
Demikian pula shalat witir, istikharah dan lain-lainnya, asalkan didirikan malam hari dan setelah tidur bisa dianggap sebagai shalat tahajud.
Memasukkan dua kategori ibadah dalam satu pelaksanaan semacam ini dalam konteks ilmu fikih termasuk dalam qaidah.
اجتماع الشيئين فى مادة وانفراد كل منهما فى أخرى
Artinya: Yaitu berkumpulnya dua perkara dalam satu kategori, dan keterpisahan keduanya menjadi kategori yang berbeda. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa bisa saja satu shalat berkedudukan sebagai shalat tahajud sekaligus shalat hajat.
Apabila terbangun pada malam hari, dirikan sholat sunnah dua rakaat, kemudian sholat tobat. Setelah itu laksanakan sholat tahajud yang bisa dilakukan dengan 2, 4, atau 8 rakaat yang ditutup dengan sholat witir 3 rakaat.
Setelah shalat tahajud dapat dilanjutkan dengan shalat hajat yang dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat. Di tiap rakaatnya harus membaca surat Al Fatihah, Ayat Kursi, dan surat Al-Ikhlas.
Akan tetapi, jika ingin mengerjakan shalat Hajat di siang hari, maka dapat melakukannya tanpa harus mengerjakan shalat tahajud terlebih dahulu sebab shalat tajahud hanya dilakukan di waktu malam.
Bacaan niat shalat hajat dan tahajud
Niat shalat hajat dan tahajud berbeda. Berikut bacaan niat shalat hajat dan tahajud:
Niat shalat hajat
اُصَليْ سُنةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal haajati rok'ataini lillaahi ta'aala.
Artinya: Saya shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah.
Niat shalat tahajud
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku menyengaja shalat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala.
Demikian penjelasan untuk menjawab pertanyaan shalat hajat atau tahajud dulu yang harus dikerjakan, dilengkapi dengan bacaan niat shalatnya masing-masing.
Jadi jawabannya adalah mengerjakan shalat tahajud terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan shalat hajat. Semoga bermanfaat.
(juh)