Surat Ar Ra'd Ayat 31: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsirnya

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jan 2025 05:00 WIB
Surat Ar Ra'd ayat 31 menjelaskan bahwa Al Quran sebagai mukjizat terbesar, mengandung bukti-bukti yang menunjukkan kebesaran Allah dan segala ciptaan-Nya.
Ilustrasi. Bacaan Surat Ar Ra'd ayat 31 dalam Arab, latin, terjemahan, dan tafsir. (iStockphoto/Birol Dincer)
Jakarta, CNN Indonesia --

Surat Ar Ra'd ayat 31 menjelaskan bahwa Allah Swt telah memberikan Al Quran sebagai mukjizat terbesar dan di dalamnya mengandung bukti-bukti yang menunjukkan kebesaran kekuasaan Allah dan segala ciptaan-Nya.

Hal tersebut membuat surat ini istimewa karena menjelaskan bahwa Al Quran adalah kitab yang benar dan diturunkan langsung oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad. Namun, orang kafir dan keras kepala akan selalu menganggap Al Quran adalah bualan semata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Surat Ar Rad sendiri adalah surat ke 13 dalam Al Quran yang memiliki arti guruh atau petir dalam bahasa Arab. Untuk memahami ayat ke-31 dari surat ini, simak penjelasan berikut.


Bacaan surat Ar Rad ayat 31

Melansir dari NU Online, berikut bacaan surat Ar Ra'd ayat 31 dalam tulisan Arab, latin, terjemahan, dan tafsirnya.

وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَࣖ ۝٣١

Latin: walau anna qur'ânan suyyirat bihil-jibâlu au quththi'at bihil-ardlu au kullima bihil-mautâ, bal lillâhil-amru jamî'â, a fa lam yai'asilladzîna âmanû al lau yasyâ'ullâhu laḫadan-nâsa jamî'â, wa lâ yazâlulladzîna kafarû tushîbuhum bimâ shana'û qâri'atun au taḫullu qarîbam min dârihim ḫattâ ya'tiya wa'dullâh, innallâha lâ yukhliful-mî'âd

Arti: "Sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengannya gunung-gunung dapat digeserkan, bumi dibelah, atau orang mati dapat diajak bicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah telah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Orang-orang yang kufur senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji."

Turunnya ayat ini menurut aṭ-Ṭabrānī dari Ibnu 'Abbās kala itu ada pemuka kaum musyrikin Mekah, yakni Abu Jahal dan 'Abdullāh bin Abi Umayyah mengutus seseorang untuk memanggil Rasulullah saw.

'Abdullāh bin Abi Umayyah mengatakan kepada Rasulullah bahwa mereka akan bersedia menjadi pengikutnya apabila dapat membuktikan kemukjizatan Al Quran untuk memindahkan gunung-gunung yang berada di sekitar Mekah dan banyak hal lainnya. Jika hal tersebut dapat dilakukan Rasulullah, barulah mereka percaya bahwa ia benar-benar nabi dan rasul.

Allah Swt lalu menurunkan ayat di atas untuk menegaskan bahwa seandainya Allah mengabulkan apa-apa yang mereka minta itu menjadi bagian dari kemukjizatan Al Quran, pasti hal itu dapat terjadi, karena semuanya berada di bawah kekuasaan-Nya.

Akan tetapi, seandainya hal tersebut benar-benar dikabulkan, mereka tetap tidak akan beriman kepada Allah. Nabi Muhammad sangat ingin mereka beriman, tetapi mereka itu tidak juga beriman, bahkan mengajukan permintaan yang beraneka ragam hingga akhirnya mereka ditimpakan bencana dan kemurkaan Allah karena kekafiran dan perbuatan buruk mereka sendiri.


Tafsir Surat Ar Rad ayat 31

Ada dua tafsir dari surat Ar Rad ayat 31, yakni tafsir wajiz dan tafsir tahlili.

Tafsir wajiz:

Peringatkanlah orang kafir bahwa jika ada bacaan yang mampu mengguncang gunung, membelah bumi, atau menghidupkan orang mati, itu adalah Al-Qur'an sebagai bukti kerasulan Nabi Muhammad. Namun, segala urusan ada di tangan Allah. Jika Allah menghendaki, semua manusia akan beriman. Orang kafir yang mengingkari Al-Qur'an terus ditimpa bencana akibat perbuatan buruk mereka, hingga datang janji Allah berupa kemenangan kaum mukmin. Sungguh, Allah tidak pernah menyalahi janji.


Tafsir tahlili:

Allah Swt. menegaskan kebesaran Al-Qur'an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw, yang bersifat abadi dan menjadi pedoman hidup manusia. Al-Qur'an tidak hanya berisi hukum dan hikmah, tetapi juga bukti kebesaran Allah dan petunjuk menuju kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Namun, kaum musyrik Mekah, seperti Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah, tetap menolak kebenaran Al-Qur'an. Mereka bahkan menantang Nabi Muhammad dengan berbagai permintaan mukjizat, seperti memindahkan gunung, menjadikan angin sebagai kendaraan, atau menghidupkan nenek moyang mereka untuk mengonfirmasi kebenaran dakwah Rasulullah.

Allah menegaskan bahwa meskipun permintaan itu dikabulkan, mereka tetap tidak akan beriman karena hidayah adalah kehendak-Nya. Allah juga mengingatkan bahwa orang-orang kafir akan terus ditimpa bencana sebagai akibat dari kekafiran dan perbuatan buruk mereka, hingga janji-Nya datang berupa kemenangan kaum Muslimin dan kehancuran mereka. Ayat ini juga menjadi penghiburan bagi Nabi Muhammad dan kaum mukmin, menegaskan bahwa Allah tidak akan menyalahi janji-Nya untuk menolong orang-orang beriman dan memberikan balasan kepada orang kafir sesuai perbuatannya.

Demikian bacaan surat Ar Ra'd ayat 31 beserta bahasa Arab, latin, terjemahan, dan tafsirnya. Semoga bermanfaat.

(sac/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER