Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina akan menanggung kerugian Rp 1 triliun jika terus menyuplai solar ke PLN. Perseroan terpaksa menyetop suplai solar hingga harga baru pembelian disepakati.
"Kalau harga tidak dikoreksi kerugian kita bisa sampai US$ 90 juta atau sekitar Rp 1 triliun lebih tahun ini," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, di Jakarta, Kamis (7/8).
Hanung berharap Pertamina dan PLN segera menemukan kesepakatan harga baru agar solar segera disalurkan. Penyetopan solar ke PLN, menurut dia, telah sesuai aturan yang ada selama ini.
PLN dan Pertamina, lanjut Hanung, segera menemukan jalan keluar dan menyepakati harga baru dalam dua hari ke depan. Dia meminta ada surat kesanggupan dari PLN untuk membayar dengan harga baru.
"Kita tidak berharap banyak asal nggak rugi aja. Kita juga punya keinginan masalah ini diselesaikan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang sama, Direktur Utama PLN Nur Pamudji memastikan kendati suply solar untuk pembangkit dipangkas, belum ada pemadaman listrik."Selama jaringan tidak kena pohon roboh listrik aman-aman saja," kata dia.
.