Menkeu: Likuiditas Tahun Depan Semakin Ketat

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Chatib Basri meminta kalangan perbankan untuk mengantisipasi pengetatan likuiditas tahun depan yang diperkirakan akan lebih sulit dari 2013. Hal ini menyusul rencana bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga pada 2015.

"Kalau ini jadi dilakukan pada semester I (kenaikan fed rate), maka pemerintah baru harus bersiap-siap dari sekarang," kata Chatib saat menjadi pembicara di hadapan kalangan perbankan pada acara Indonesia Banking Expo, Kamis (28/8).

Menurut dia, kenaikan Fed Rate bisa memicu larinya dana asing dari dalam negeri. Harga obligasi diperkirakan turun, sedangkan yield akan mengalami peningkatan. "Maka financing akan lebih mahal dan likuiditas akan semakin ketat," kata dia

Chatib memperkirakan jika fed rate naik hingga 100 basis poin, maka tekanan untuk Bank Indonesia menaikkan suku bunga cukup besar. Sebab Indonesia akan membutuhkan pendanaan dari luar negeri untuk menjaga likuditas. "Saya juga suruh BPJS beli surat utang negara (SUN)," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan pihaknya telah melihat indikasi perlambatan ekspansi perbankan. Pertumbuhan kredit bank saat ini hanya 15-16 persen, sedangkan dana pihak ketiga tumbuh 13-14 persen.
"Jadi bank harus juga melihat magnitude Yellen (Gubernur The Federal Reserve), bagaimana respon Bank Indonesia, dan apa dampaknya bagi likuiditas," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Panin Rosniati Salihin mengaku bank akan mengurangi pertumbuhan kredit sejalan dengan berkurangnya permintaan. Dia memperkirakan pertumbuhan kredit Bank Panin tahun depan hanya 13-15 persen. Dengan begitu, likuiditas bank masih bisa terjaga.