Delta Dunia Revisi Kontrak Berau US$ 1,2 Miliar

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2014 14:11 WIB
PT Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama mengamandemen kontrak senilai $1,2 miliar dari PT Berau Coal (BRAU). Kontrak itu terkait pekerjaan pengupasan lapisan tanah di Binungan hingga 2019.
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama mengamandemen kontrak senilai US$ 1,2 miliar dari PT Berau Coal (BRAU). Kontrak itu terkait pekerjaan pengupasan lapisan tanah di Binungan hingga 2019.

Direktur Investor Relation Delta Dunia Makmur Errinto Pardede mengatakan, di tengah kondisi industri batu bara yang belum membaik pihaknya masih berupaya meningkatkan kinerja operasional. "Berau merupakan salah satu pelanggan utama kami dan telah mengamandemen kontrak hingga 2019," kata Rinto di Jakarta, Selasa (2/9).

Dalam keterangan pers nya disebutkan, amandemen kontrak dengan Berau mencakup pekerjaan pengupasan lapisan tanah dan penyewaan alat di Lati dan Binungan Kalimantan Timur. Kontrak itu berlaku lima tahun ke depan. Volume pengupasan lapisan tanah dalam kontrak tersebut sebanyak 647 juta bcm dengan volume produksi batu bara mencapai 67,10 juta ton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan kontraktor batu bara milik Texas Pacific Group ini akan meningkatkan volume produksi BUMA di Berau sebesar rata-rata 26 persen per tahun. "Kami yakin perpanjangan kontrak dan penambahan volume ini memperkuat keuangan BUMA," katanya.

Berdasarkan catatan, pada 2011 Delta Dunia mendapatkan kontrak jasa pertambangan dari Berau senilai US $ 500 juta selama lima tahun. BUMA bertindak sebagai kontraktor di tambang Pit East 2 milik BRAU. Target produksi pemindahan tanah (overburden removal) dalam kontrak disebutkan sebesar 226,8 juta bcm. Target produksi batubara yang disepakati mencapai 20,7 juta ton.

Hari ini, saham DOID ditransaksikan pada harga Rp 213 atau naik 4,41 persen satu jam sebelum penutupan perdagangan saham.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER