Inflasi Agustus 0,47 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Agustus 2014 sebesar 0,47 persen dan laju inflasi tahun kalender 3,42 persen. Angka tersebut lebih rendah dari inflasi Juli 0,93 persen dan 4,53 persen inflasi tahun kalender Juli 2014.

Kepala BPS Suryamin mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga dari beberapa kelompok pengeluaran bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. "Penyumbang inflasi lain adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar, sandang, kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan olah raga," katanya.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Agustus 2014, dalam keterangan BPS, di antaranya tarif listrik, ikan segar, uang sekolah SD, uang sekolah SMP, uang sekolah SMA, uang sekolah TK, uang kuliah akademi atau perguruan tinggi, beras, daging ayam ras, tarif kontrak rumah, kangkung, ketimun, cabai merah, cabai rawit, mie, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif sewa rumah, dan tarif angkutan udara.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: bawang merah, tarif angkutan antar kota, tomat sayur, telur ayam ras, tomat buah, bawang putih, dan telepon seluler.

Indeks inflasi yang menunjukkan penurunan yakni kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan menunjukkan penurunan indeks 0,12 persen.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), tercatat 66 kota kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,98 persen dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ternate 1,02 persen dan terendah terjadi di Samarinda 0,01 persen.