Jakarta, CNN Indonesia -- Rajawali Group mengakuisisi 21,54 persen saham perusahaan kelapa sawit PT BW Plantation (BWPT) yang dimiliki Matacuna Group dan Pegasus CP One.
Hal ini diumumkan oleh Direktur Metacuna Group Ltd. Lilah Aoun dan Lineth Ponce dan Direktur Pegasus Global Erwin Weinsinger.
Dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, kedua perusahaan yang berbasis di British Virgin Islan itu menyatakan, seluruh saham BWPT telah dialihkan kepada Rajawali Corpora.
“Tujuan dilakukannya peralihan untuk keperluan investasi perseroan,” tulis Direktur Matacuna Lilah Aoun dan Lineth Ponce dalam surat resminya, Senin (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Metacuna Group mengalihkan 558,38 juta saham atau setara dengan 12,48 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh BWPT. Sedangkan, Pegasus menjual 405,1 juta atau 9,06 persen saham BWPT kepada Rajawali. Namun tidak disebutkan berapa nilai akuisisi saham tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan BW Plantation per akhir Maret 2014, pemegang saham BWPT antara lain BW Investindo sebesar 35,11 persen, Barclays Bank PLC-KS sebesar 7,07 persen, JP Morgan Chase Bank NA RE Non-Treaty sebanyak 5,99 persen, dan publik sebesar 30,28 persen.
Akuisisi Rajawali terhadap BW Plantation dilakukan sebagai antisipasi atas pemberlakukan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 26/ 2007 tentang pedoman perizinan usaha perkebunan.
Dalam peraturan tersebut diberlakukan pembatasan kepemilikan lahan oleh perusahaan perkebunan maksimal sebanyak 100.000 hektare (ha). Sementara saat ini lahan kelapa sawit BW Plantation hanya 89.468 hektar.
Rajawali telah menempatkan orangnya sebagai komisaris utama BW Plantation pada rapat umum pemegang saham Juli lalu. Stephen K Sulistyo menggantikan Tjipto Widodo untuk menduduki posisi tersebut.
Pada transaksi di bursa hari ini, harga saham BWPT menurun 1,46 persen menjadi Rp 1.015 per saham.