Menkeu: Sisa Anggaran untuk Jokowi Rp 45 Triliun

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan mencatat ada Rp 45 triliun sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) yang bisa dipakai untuk membiayai kemungkinan jebolnya kuota bahan bakar minyak bersubsidi.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan kelebihan anggaran tersebut bisa digunakan untuk pemerintahan berikutnya."Tapi ini nggak bisa seenaknya saja dipakai, harus mendapatkan izin DPR," katanya usai rapat anggaran di DPR, Senin (1/9).

Silpa ini juga akan meningkatkan angka Sisa Anggaran Lebih (SAL) 2014. Namun, Chatib enggan merinci berapa kenaikan SAL tahun ini.

Di tempat yang sama Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai opsi kenaikan harga bbm yang tengah bergulir sangat bergantung pada putusan Pemerintah. Namun, kata Bambang, kecil kemungkinan harga BBM subsidi akan naik dalam waktu dekat. "Kalau mengacu pada angka tersebut, opsi menambah kuota saya lihat masih aman," katanya.

Sebelumnya Direktur Pertamina Hanung Budya mengatakan kuota BBM bersubsidi bisa melampaui anggaran yang telah ditetapkan pada APBNP 2014 yakni sebanyak 46 juta kilo liter menjadi 47,5 kilo liter. Dana yang harus disiapkan untuk kelebihan kuota tersebut menurut pengamat bisa mencapai Rp 10 triliun.

Secara terpisah, Ekonom Bank Negara Indonesia Tony Prasetiantono menilai tidak bisa semudah itu menggunakan Silpa untuk menambal subsidi BBM.

Tony juga mengkritik pernyataan Ketua DPP Partai Demokrat Ikhsan Modjo yang menyatakan pemerintah masih punya dana cadangan Rp 98 triliun dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa). Menurut dia, Silpa tidak bisa digunakan begitu saja. "Kalau orang mengerti APBN dan ekonomi, Silpa itu sudah ada posnya masing-masing. Misalnya untuk bayar gaji awal bulan dan sebagainya," ucap dia.

Wacana Silpa bisa digunakan untuk menolong anggaran ini semula berawal dari Politisi Partai Demokrat Ikhsan Modjo. Menurut dia, APBN 2014 masih aman karena memiliki Silpa hingga Rp 90 triliun untuk membiayai jebolnya subsidi BBM.