Tim Transisi Jokowi Jajaki Kerjasama dengan Tim SBY

CNN Indonesia
Rabu, 10 Sep 2014 11:23 WIB
Tim Transisi Presiden Terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mulai menjajaki diskusi dan koordinasi dengan Tim Ekonomi Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akankah kedua tim membahas soal kenaikan harga bbm bersubsidi?
Foto: Detikcom
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Transisi Presiden Terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mulai menjajaki diskusi dan koordinasi dengan Tim Ekonomi Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan kedua tim ekonomi tersebut berlangsung di Kantor Kementerian koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (10/9).

Rini Soewandi selaku Kepala Staf Tim Transisi Jokowi-JK memimpin langsung para deputinya, antara lain Hasto Kristiyanto, Andi Widjojanto, Akbar Faisal dan Eko Putro Sandjojo.

Sementara itu, Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II yang menyambut adalah Menko Perekonomian Chairul Tandjung, Menko Kesra Agung Laksono, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin membahas beberapa hal. Pertama, berkenalan dan selanjutnya membahas beberapa hal sehubungan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan perekonomian," ujar Rini Soewandi sebelum koordinasi, Rabu (10/9).

Menurut Rini, diskusi juga akan mengulas soal postur RAPBN 2015 dan persiapan kerja pemerintah berikutnya. "Kami berharap transisi pemerintahan dari Presiden SBY ke Jokowi dapat berjalan dengan mulus."

Disinggung mengenai kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM), Rini mengatakan hal itu akan menjadi pertanyaan utama yang akan dimintakan pendapat dari Tim Ekonomi SBY. "Intinya kita mau mendengarkan masukan."

Chairul Tandjung menuturkan pada prinsipnya tugas pemerintah sekarang hanya membantu dan memastikan pemerintahan yang akan datang bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Sementata Meko Kesra dan Mendag belum banyak berkomentar.
"Rapat (koordinasi) ini terpaksa kami gabungkan agar lebih efisien waktu. Kalau capaian-capaian saya akan sampaikan, sedangkan untuk yang kurang dilanjutkan lagi," kata Agung menjelaskan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER