Hadapi MEA, Produk Indonesia Belum Bersaing

CNN Indonesia
Rabu, 10 Sep 2014 14:46 WIB
Masyarakat Ekonomi Asean yang dimulai tahun depan harus dipersiapkan dengan baik agar produk Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain
d
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Butuh perbaikan di segala bidang agar harga produk domestik bisa lebih bersaing.

"Kalau dibandingkan dengan produk luar negeri, produk domestik masih lebih mahal," kata Hidayat di Jakarta, Rabu (10/9).

Menurut Hidayat tingginya harga produk domestik disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, biaya logistik tinggi mencapai 16-20 persen dari total produksi, padahal negara lain rata-rata hanya 10 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, infrastruktur belum memadai sehingga kegiatan distribusi menjadi tidak efisien. Ketiga, impor bahan baku masih tinggi sementara bea keluar ekspor relatif mahal. "Pungutan di pelabuhan dan sekitarnya dan biaya pelabuhan kita juga termasuk yang paling mahal," kata dia.

Pemerintah dalam waktu yang tersisa hendaknya mempersiapkan diri. Hidayat menekankan, posisi daya saing Indonesia di Asean saat ini lemah. Indonesia yang jumlah penduduknya setengah dari total jumlah penduduk Asean, pasti akan menjadi pusat perhatian pada saat MEA 2015.

Hidayat mengatakan Indonesia tidak boleh menganggap enteng waktu yang tersisa ini. Ia merujuk kepada pengalaman pahit Indonesia pada saat pasar bebas Asean-Tiongkok (ACFTA). Pada saat itu sekitar 221 komoditi Indonesia kalah bersaing dengan produk Asean dan tiongkok.
"Jangan kita merasa sudah siap, dua tahun lagi kemudian pasar kita kebanjiran produk luar. Lalu kita baru protes, tidak ada gunanya," ujarnya.

Menperin juga meminta agar pemerintah baru membentuk sebuah tim yang fokus untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Tim itu hendaknya mewakili pemerintah untuk mengupayakan efisiensi produksi di Indonesia sekaligus mengajak perusahaan swasta yang mewakili sektor-sektor penting.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER