Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia akan menghadapi era pasar bebas di kawasan Asean pada 2015. Namun hanya 30 persen sektor industri yang siap bersaing menuju Masyarakat Ekonomi Asean itu.
Sekretaris Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Setio Hartono mengatakan beberapa sektor yang dianggap sudah siap antara lain industri tekstil dan industri makanan dan minuman. "Sedangkan 70 persen industri belum siap menghadapi MEA salah satunya industri petrokimia," kata dia di Jakarta, Kamis (11/9).
Setio mengatakan Indonesia harus memperkuat industri hulu agar aktivitas impor berkurang setiap tahunnya. Pemerintah mendorong industri untuk mengolah bahan baku di dalam negeri, sehingga ketergantungan impor bahan baku dapat berkurang signifikan. Dengan begitu daya saing industri Indonesia di MEA akan meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata dia, 76 persen bahan baku dan penyanggahnya masih impor. Sedangkan 16 persen untuk impor mesin dan peralatan, dan 6 persen lagi barang-barang konsumsi.
Solusi lainnya, menurut Setio, pemerintah baru harus memperkuat struktur industri dalam negeri agar tidak menghambat perkembangan industri ke depan. Menurutnya langkah pemerintah memperpanjang tax holiday dinilainya sudah tepat. "Tax holiday sudah diperpanjang hingga Agustus tahun depan. Ini akan mendorong industri hulu," ujar Setio.