Pekerja di ASEAN Harus Bersertifikat

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2014 16:53 WIB
Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di kawasan ASEAN diminta mulai mengurus sertifikasi profesi jelang diberlakukannya perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Langkah ini diperlukan untuk mengantisipasi mobilitas tenaga kerja asing antar negara Asean.
detikcom
Jakarta, CNN Indonesia -- Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di kawasan ASEAN diminta mulai mengurus sertifikasi profesi jelang diberlakukannya perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Langkah ini diperlukan untuk mengantisipasi mobilitas tenaga kerja asing antar negara Asean.

Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi Sumarna Abdurahman mengatakan perhatian dari asosiasi industri maupun kementerian terkait sumber daya manusia dinilai masih minim.

Padahal tahun depan, menurut Sumarna, Indonesia akan dibanjiri oleh tenaga kerja asing sebagai konsekuensi kebijakan free flow of skilled labor atau kebebasan mobilitas tenaga kerja yang diatur di dalam MEA. “Saat ini perbandingan tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih kalah dibandingkan tenaga kerja Thailand atau Malaysia,” ujarnya di Jakarta, Kamis (11/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia diperlukan sertifikasi bagi tenaga kerja dari masing-masing industri. Asosiasi industri harus bekerjasama dengan kementerian terkait untuk membentuk lembaga sertifikasi profesi.  Lembaga tersebut bertugas memberikan pelatihan bagi calon tenaga kerja untuk memenuhi standar kompetensi bekerja di industri tertentu. "Tanpa mengantongi sertifikat, saya khawatir pelaku industri lokal akan lebih memperkerjakan orang asing dibandingkan tenaga kerja lokal," kata dia.

Kebebasan mobilitas tenaga kerja merupakan salah satu poin kesepakatan MEA yang berlaku pada lima profesi bidang jasa yaitu bidang profesi kesehatan, pariwisata, logistik, angkutan udara, dan ICT (teknologi informasi). Menurut Sumarna, tenaga kerja Indonesia yang dianggap mampu bersaing hanya di bidang pariwisata, namun masih tertinggal dibandingkan Thailand. "Lembaga pelatihan pariwisata Thailand sudah mengajarkan Bahasa Indonesia. Nanti pemandu wisata Thailand akan beroperasi disini. Mereka sudah tahu pasar terbesar pariwisata itu di Indonesia," kata Sumarna.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER