Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Industri Motor Indonesia (AISI) memperkirakan pasar motor nasional tumbuh tipis pada tahun ini, berkisar satu hingga lima persen. Perkembangan harga komoditas yang tak kunjung membaik menjadi pemicu melemahnya permintaan kendaraan roda dua.
“Tahun ini total market akan berkisar 7,8 juta unit sampai 8,1 juta unit,” ujar Johannes Loman, Wakil Ketua I AISI kepada CNN Indonesia, Sabtu (13/9).
Berdasarkan data AISI, penjualan motor nasional pada 2013 sebesar 7.74 juta unit atau tumbuh 9,6 persen dibandingkan dengan pencapaian periode 2012. Apabila merujuk pada estimasi Johannes Loman, maka pasar motor nasonal hanya akan tumbuh sekitar 1 persen hingga 5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Loman, perlambatan pada paruh kedua 2014 terjadi seiring dengan melemahnya permintaan. “Harga komoditi yang beum menguat, juga panen yang belum baik menghambat industri motor,” katanya.
Mengenai wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Johannes Loman mengatakan dalam jangka pendek akan berdmpak negatif pada industri motor. “Akan tetapi kami yakin secara jangka panjang akan positif bagi industri motor,” katanya.
Apabila merujuk pada data Asean Automotive Federation (AAF), sampai dengan Juli 2014 industri motor Tanah Air menguasai 73,3 persen pasar motor dari total penjualan 6,57 juta unit di lima negara anggota AAF (Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand). Pangsa pasar motor Indonesia dikawasan meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 69,5 persen.
Dominasi HondaJohannes Loman, yang juga menjabat sebagai Executive Vice President PT Astra Honda Motor (AHM) optimistis pihaknya masih akan mendominasi penjualan ‘kuda besi’ di Tanah Air.
Dia memprediksi AHM akan menguasai 61 persen pasar kendaraan roda dua pada tahun ini, dengan total produksi ditargetkan menembus 5 juta unit.
“AHM merencakan (penjualan motor Honda) sekitar 4,8 – 5,0 juta unit,” terangnya melalui pesan singkat.