Bank Mutiara Akhirnya Jatuh ke Tangan Asing

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 08:46 WIB
J Trust masih harus menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat memiliki hampir 100 persen saham bank yang sebelumnya bernama Bank Century itu.
CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan investasi asal Jepang, J Trust, memenangkan tender pembelian Bank Mutiara. Namun, J Trust masih harus menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat memiliki hampir 100 persen saham bank yang sebelumnya bernama Bank Century itu.

J Trust dalam keterbukaannya menyebutkan pihaknya telah ditunjuk Lembaga Penjamin Simpanan sebagai pembeli yang berhak mengikuti uji tuntas ke OJK. "Kami mendapatkan pengecualian terkait kepemilikan 40 persen saham asing di bank, karena LPS ingin menjual seluruh sahamnya (99,996 persen)," tulis keterangan dalam website resmi J Trust, akhir pekan lalu.

J Trust berencana untuk meningkatkan ekspansi di Indonesia. Sebelumnya perusahaan Jepang itu telah memiliki saham di Bank Mayapada. Upaya J Trust untuk ekspansi kembali dilakukan dengan membeli saham Bank Mutiara, namun J Trust belum menyebutkan nilai akuisisi hingga dapat izin dari OJK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Corporate Secretary LPS Samsu Adi Nugroho, pada minggu ketiga September ini J Trust akan memulai fit and proper test di OJK, sehingga keputusan penjualan Bank Mutiara dapat dipastikan pada November mendatang. "Selesainya proses akan tergantung dari fit and proper, hal-hal lain sesuai kesepakatan akan kami informasikan kemudian," kata Samsu, Minggu (14/9).

Menurut dia, dipilihnya J Trust karena dianggap paling menguntungkan bagi LPS. Sebelumnya sebanyak enam calon investor telah mengikuti uji tuntas terhadap bank yang pernah tersangkut kasus Antaboga itu. Berdasarkan data yang dihimpun, beberapa calon pembeli itu dua dari lokal yakni Bank Rakyat Indonesia dan konsorsium Artha Graha. Sedangkan investor asing lainnya adalah Bank of China Hongkong, Hong Leong Bank Malaysia, dan salah satu private equity asal Singapura.

Bank Mutiara yang semula Bank Century di Bailout pada November 2008 akibat buruknya likuiditas dan kondisi keuangan perusahaan. Dana yang dihabiskan LPS untuk menyelamatkan bank yang saat itu asetnya sebesar Rp 15 triliun, mencapai Rp 6,7 triliun. Tahun lalu, LPS kembali menyuntikkan dana Rp 1,5 triliun menyusul kian melemahnya kondisi permodalan bank.

Harga jual Bank Mutiara tak akan mampu mencapai ongkos bailout. LPS mencatat nilai buku bank itu kini hanya sekitar Rp 1,2 triliun. Hal itu mendasari para calon pembeli untuk menawarkan harga sekitar Rp 3 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER