Lifting Minyak 900 Ribu Barel/Hari, SKK Migas

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menetapkan target lifting minyak sebanyak 900 ribu barel per hari. Namun Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), Johannes Widjanarko pesimistis mencapai target tersebut.

Rapat kerja di Komisi VII DPR RI yang dihadiri Menteri ESDM Ad Interim Chairul Tanjung dan sejumlah satuan kerja di Kementerian ESDM, PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara menetapkan berbagai asumsi makro sektor migas tahun depan.

Ketua Komisi VII Milton Pakpahan menyebutkan target lifting minyak pada 2015 sebanyak 900 ribu barel per hari, sedangkan gas mencapai 1,248 juta barel setara minyak per hari. "Jadi total lifting minyak dan gas tahun depan mencapai 2,148 juta boepd," kata Milton di Jakarta, Senin (15/9).

Di tempat yang sama, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), Johannes Widjanarko menyatakan produksi minyak dari blok Cepu pada 2015 hanya 165.000 barel per hari (bph). Sehingga lifting minyak nasional tahun depan diperkirakan hanya sebanyak 845 ribu barel atau tak mencapai target lifting yang dipatok DPR pada angka 900 ribu bph. "Dan angka 165.000 bph itu baru didapat pada kuartal III 2015. Kalau sekarang produksi Cepu masih 39.000 bph," katanya.

Meski begitu, DPR tetap mendesak Pemerintah dan SKK Migas untuk mencapai target tersebut. DPR meminta SKK Migas untuk mengurangi angka penurunan produksi sumur alami (decline rate) yang saat ini mencapai 18 persen. "Dulu deklinasinya 10 persen dan sekarang 18 persen. Kalau lebih serius, deklinasi hanya 8 persen dan lifting minyak bisa mencapai 900.000," kata anggota Komisi VII Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon.