Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih memperkirakan rencana presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter pada November mendatang berpotensi mengerek inflasi hingga 3 persen. Dengan begitu, laju inflasi tahunan pada 2014 diprediksi mencapai 7,4 persen.
"Tanpa kenaikan BBM, inflasi tahun ini berada di 4,4 persen sampai 4,5 persen. Kalau demikian, apakah pemerintah baru berani menaikkan harga BBM pada November mendatang?" kata Lana kepada CNN Indonesia di Jakarta, Jumat (19/9).
Wacana kenaikan harga BBM sebesar Rp 3.000 per liter pada November 2014 dilontarkan oleh Penasehat Tim Transisi Pemerintahan baru Luhut Panjaitan. Jokowi, katanya, akan kembali menaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 1.500 pada akhir 2015. Kebijakan tersebut diambil untuk mengurangi beban subsidi dalam RAPBN 2015 yang mencapai Rp 291, 1 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Naiknya harga BBM akan ikut meningkatkan harga sembako dan biaya transportasi. Saya perkirakan pengaruh kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga barang dan jasa akan terasa hingga tiga bulan setelah dinaikkan," katanya.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengungkapkan bukan kali ini saja pemerintah kewalahan mengurusi subsidi BBM. Dalam lima tahun pemerintahan Kabinet Ekonomi Bersatu II, setidaknya sudah berulang kali Kementerian Keuangan mengusulkan kenaikan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi beban fiskal, “Tapi selalu ditolak DPR. Jadi jangankan mencabut subsidi, menguranginya juga tidak bisa,” ujar Askolani.
Dia bahkan menyebut subsidi BBM sebagai tumor yang menggerogoti anggaran pemerintah. Konsumsi BBM yang terus meningkat, berdampak negatif ke semua sektor ekonomi. Selain mendorong kegiatan eksplorasi sektor minyak dan gas secara berlebihan, hal tersebut juga mengakibatkan impor BBM melonjak dan memukul neraca perdagangan Indonesia (NPI).
“Selama ini kita selalu menutupi fakta sebaliknya bahwa energi itu bukan barang murah,” ujarnya menegaskan.