Fed Rate Tetap,Investor Tunggu Kabinet Jokowi

CNN Indonesia
Kamis, 18 Sep 2014 11:27 WIB
Suku Bunga Amerika Serikat yang mungkin naik dan magnetik Jokowi akan membuat investor asing berfikir lagi untuk mencari tempat investasi yang menguntungkan
de
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Sentral Amerika Serikat tidak merubah suku bunga acuannya tetap rendah mendekati 0 persen. Langkah itu dianggap tidak memberikan sentimen berarti ke pasar saham tanah air, karena masih ada indikasi kenaikan suku bunga pada akhir tahun.

Head of Research Citigroup Securities Indonesia Ferry Wong mengatakan investor di dunia masih bingung atas pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat yang akan menaikkan suku bunga ke 1,37 persen pada akhir 2014. "Dampaknya masih netral, karena market di Amerika semalam juga tidak naik signifikan," katanya di Jakarta, Kamis (18/9).

Jannet Yellen mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga tadi malam, setelah memperhatikan pasar tenaga kerja Amerika yang belum sepenuhnya membaik. Adanya sentimen kenaikan suku bunga tersebut memicu investor asing melakukan aksi jual di pasar saham tanah air dalam sepekan terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, sentimen dalam negeri yang kini ditunggu oleh investor, menurut Ferry Wong terkait susunan pasti Kabinet Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Dia mengatakan saat ini pelaku pasar modal masih optimis Jokowi akan mengisi kabinetnya dari kalangan profesional dan teknokrat terutama di sejumlah kementerian tertentu.

"Walaupun juga diisi dari kalangan Parpol tapi pasar masih berharap di sejumlah kementerian murni diisi oleh profesional bukan orang Parpol," ujar Ferry.

Ferry mengatakan, idealnya posisi menteri yang harus diisi kalangan profesional adalah Kementerian Keuangan, Kementerian Perekonomian, Kementerian ESDM dan Kementerian Transportasi. "Terutama energi dan transportasi kita tahu bahwa selama ini 2 posisi itu selalu diisi orang partai dan lihat apa jadinya," ujarnya.

Ferry juga menilai akan ada sentimen negatif dari pasar apabila parlemen dikuasai oleh Koalisi Merah Putih,"Koalisi merah putih akan menguasai parlemen Kalau seperti itu benar terjadi, mereka akan menjadi king maker," tutur dia.

Pelaku pasar, kata dia, berharap presiden baru dapat merombak kebijakan dan lebih bisa memberantas korupsi. "Namun apabila Jokowi tidak mendapat dukungan dari parlemen, implementasinya jadi terhambat," ujarnya. Menurut dia, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mencapai 5.300 pada akhir tahun ini dan 5.925 pada akhir 2015.

Magnetik antara The Fed dan Jokowi bisa menjadi pertarungan sengit pada Oktober mendatang. Secara terpisah, Ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengatakan pengaruh The Fed yang akan menormalisasi kebijakan stimulus pada Oktober bisa memicu perginya dana-dana asing.

Namun, pada saat bersamaan, dilantiknya Jokowi dan kabinetnya bisa memberikan sentimen positif ke dalam negeri. "Jadi ada pertarungan vacum cleaner Jokowi-JK melawan vacum cleaner The Fed, mana yang menang. Akan terjadi tarik menarik sehingga timbul pertarungan seru," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER