OJK Minta Perbankan Hentikan Perang Suku Bunga

CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2014 14:23 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan menghentikan perang suku bunga karena persaingannya dinilai sudah tidak sehat.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad (Adhi Wicaksono/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan menghentikan perang suku bunga karena persaingannya dinilai sudah tidak sehat. “Yang bersaing antara bank-bank besar,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad di kantornya, Jumat (18/9).
 
Menurut Muliaman isu pengetatan likuiditas memicu aksi spekulasi para deposan besar sehingga bank-bank bersaing menaikan suku bunga pinjaman. Situasi seperti ini tidak dapat dibiarkan sehingga OJK meminta ke industri perbankan agar tidak terjebak permainan para pemilik dana besar itu.

“Saya pikir siklus ini harus berhenti sehingga istilahnya perang bunga bisa dihentikan,” ujarnya lagi.

Menurutnya, ada bank memiliki yang memberikan bunga 11 persen untuk deposito satu bulan, jauh di atas bunga LPS. Lalu, Muliaman juga menyoroti tingkat suku bunga kredit mikro yang relatif tinggi dan tengah berkoordinasi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menentukan batas atas (capping) kredit mikro yang tergolong aman.
 
“Berapa besarnya dilihat secara baik agar tidak sampai tinggi sekali marginnya, terutama karena ini berakibat seperti ketok tular,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Muliaman menjelaskan OJK sedang mengumpulkan dan memonitor suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan guna menentukan tingkat ideal bunga kredit mikro yang mencerminkan keseimbangan. “(Capping-nya) beberapa persen dari (di atas) SBDK.”

Rencananya, lanjut Muliaman, batas atas bunga kredit mikro diberlakukan pada tahun ini dengan mengeluarkan Peraturan OJK. “Tentu saja dengan melihat berbagai risiko, untuk yang kecil dan mikro.”  

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER