Angkasa Pura I Bujuk Warga Setujui Pembangunan Bandara Kulonprogo

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2014 12:34 WIB
Angkasa Pura I telah mengalokasikan dana sekitar Rp 900 miliar untuk membebaskan lahan enam desa di Kulonprogo.
Jika Bandara Kulonprogo telah beroperasi, maka Bandara Adi sucipto akan digunakan untuk penerbangan VIP dan militer. (Foto: Andika Wahyu/Antara)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura I (Persero) tengah bergerilya membujuk warga enam desa di Kulonprogo untuk menyetujui pembangunan Bandara Kulonprogo mulai 2015. Enam desa yang sebagian wilayahnya akan menjadi lokasi pembangunan bandara adalah Desa Sindutan, Palihan, Jangkaran, Kebonrejo, Temon, dan Glagah.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha menjelaskan sosialisasi pembangunan bandara telah dilakukan perseroan sejak 16 September 2014. "Sosialisasi terakhir dilakukan kemarin di desa Glagah. Response masyarakat Kulonprogo sebagian besar positif. Dari 2.800 undangan yang disebar Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebanyak 2.200 warga ikut menghadiri sosialisasi," ujar Farid dikutip dalam siaran pers perusahaan, Rabu (24/9).

Pemerintah daerah menurut Farid sangat membantu kelancaran proses sosialisasi tersebut. Angkasa Pura I menurutnya mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DIY, dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. "Memang sempat ada ketegangan ketika sosialisasi di Desa Palihan dan Glagah karena ada warga yang berdemonstrasi menolak pembangunan bandara baru. Tetapi itu bagian dari dinamika," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Farid, sosialisasi yang dilakukan Angkasa Pura I telah sesuai Undang-Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Warga mendapat kesempatan untuk menyampaikan persetujuan atau penolakan pada tahap konsultasi publik yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Angkasa Pura I telah mempersiapkan dana pembebasan lahan sekitar Rp 900 miliar.

Pembangunan Bandara Kulonprogo dilakukan untuk menggantikan Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta yang telah kelebihan kapasitas. Saat ini Bandara Adisutjipto hanya memiliki kapasitas untuk melayani 1,2 juta penumpang per tahun, tetapi pada kenyataannya pada 2013 lalu harus melayani sebanyak 5,7 penumpang. Sementara dari sisi udara, delapan parking stand pesawat yang ada kurang optimal melayani tingginya pergerakan pesawat dengan 138 penerbangan baik domestik maupun internasional per hari.

Pembangunan Bandara Kulonprogo yang diperkirakan selesai dalam waktu tiga tahun akan menghabiskan dana sekitar Rp 7 triliun hasil patungan antara Angkasa Pura I dengan GVK Industries Limited, perusahaan pengelola bandara ternama dari India. Bandara tersebut akan memiliki luas 110 ribu meter persegi sehingga dapat menampung 28 unit pesawat, dan akan dibangun dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama Angkasa Pura I akan membangun terminal sekitar 106.500 meter persegi dengan kapasitas 10 juta penumpang per tahun.

Jika telah beroperasi nanti maka bandara tersebut akan diperuntukkan sebagai bandara komersial. Sedangkan Bandara Adi sucipto akan digunakan untuk penerbangan VIP dan militer.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER