Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, atau yang dikenal JNE, menghitung kembali biaya operasionalnya. Kenaikan harga BBM berdampak pada peningkatan biaya operasional sebanyak 10 persen, maka JNE akan menaikkan tarif sebesar 5 persen tahun depan.
Hal tersebut diungkapkan Johari Zein, CEO JNE Logistics kepada CNN Indonesia. Menurut Johari, kecil kemungkinan naiknya biaya operasional perusahaan tidak akan menembus 10 persen.
"Selain harga BBM yang akan naik, tarif listrik sudah duluan naik. Kalau sudah begini, tentu akan berpengaruh pada naiknya upah minimum tenaga kerja dan biaya pengiriman kami," ujar Johari di Jakarta, Selasa (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johari mengatakan, jika Pemerintah Joko Widodo menaikkan harga BBM pada Oktober, maka JNE akan menaikkan tarif tersebut pada awal 2015.
Kenaikan tarif merupakan pilihan terakhir yang akan dilakukan JNE. Johari mengungkapkan perusahaan masih memikirkan strategi lain untuk mengurangi pengeluaran. Salah satunya dengan lebih banyak melakukan direct delivery daripada harus melakukan pengiriman transit.
"Kalau dari penghematan itu membuat biaya operasional tidak naik lebih dari 10 persen, maka kami tidak jadi menaikkan tarif," pungkasnya.
Jika JNE jadi menaikkan tarif 5 persen, maka biaya pengiriman barang per kilogram dari Jakarta ke kota-kota besar di Indonesia akan naik sebagai berikut:
Jakarta - Jabodetabek
Rp 8.000 jadi Rp 8.400
Jakarta - Bandung
Rp 10.000 jadi Rp 10.500
Jakarta - Yogyakarta/Semarang
Rp 16.000 jadi Rp 16.800
Jakarta - Surabaya
Rp 17.000 jadi Rp 17.850
Jakarta - Malang/Denpasar
Rp 20.000 jadi Rp 21.000
Jakarta - Medan
Rp 27.000 jadi Rp 28.350
Sepanjang 2014, JNE menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun. Naik 28,57 persen dibandingkan realisasi pendapatan 2013 sebesar Rp 2,1 triliun.
Pekan lalu, Lihut Panjaitan, Penasehat Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla mengumumkan ke hadapan sejumlah investor asing, pemerintahan Jokowi akan menaikkan harga BBM bersubsidi Rp 3.000 per liter pada November mendatang. Jokowi juga akan menaikkan harga BBM bersubsidi menjelang akhir 2015 sebesar Rp 1.500 per liter.