BW Plantation Rights Issue Rp 11 Triliun, Rajawali Pembeli Siaga

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2014 13:43 WIB
PT Rajawali Corpora yang dimiliki pengusaha Peter Sondakh akan menjadi pembeli siaga dari rights issue 85,71 persen saham BWPT di harga Rp 390-411 per saham.
de
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan kelapa sawit Indonesia, PT BW Plantation Tbk (BWPT), akan meraup dana sebesar Rp 11,1 triliun dari aksi Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. PT Rajawali Corpora yang dimiliki pengusaha Peter Sondakh akan menjadi pembeli siaga.

Dalam prospektus keterbukaan di Bursa Efek Indonesia,  BWPT mengumumkan akan menawarkan 27 miliar saham biasa atau 85,71 persen dari modal disetor. Harga pelaksanaan rights issue tersebut sebesar Rp 390-411 per saham. Dengan begitu, perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp 10,53 triliun - 11,10 triliun. Setiap pemegang satu saham lama berhak atas enam saham HMETD ini.

Saham Baru yang diterbitkan dalam PUT I memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Jika pemegang saham tidak mengeksekusi saham baru ini, maka saham yang tersisa tersebut akan dibeli oleh PT Rajawali Capital International, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Valbury Asia Securities.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah Rajawali Group mengakuisisi BW Plantation terkait dengan upayanya menjadi perusahaan sawit besar di Indonesia. BWPT telah menandatangani Condition Sale and Purchase Agreement (CSPA) dengan Green Eagle Palm Limited, perusahaan afiliasi PT Rajawali Corpora pada awal pekan ini. Perjanjian itu terkait poembelian 100 persen saham di Green Eagle Holdings Pte.

Direktur BW Plantation Kelik Irwantono mengatakan melalui rights issue ini, BWPT akan memiliki 100 persen saham di perusahaan kelapa sawit milik Rajawali Group. Dengan begitu, perseroan akan tercatat sebagai perusahaan kelapa sawit terbesar ketiga di Indonesia. "Lahan kami akan mencapai 419 ribu hektar dan akan cukup diperhitungkan sebagai perusahaan sawit berskala besar di Indonesia," katanya di Jakarta, Rabu (24/5).

Saat ini perseroan masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan untuk meloloskan aksi tersebut. Setelah disetujui, BWPT segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham pada 10 November mendatang. Sejauh ini, dia melihat Rajawali belum akan menggelar tender offer kendati akan menjadi pemegang saham mayoritas di BWPT. "Controlling nya tidak berubah, jadi saya kira belum perlu tender offer," ucap dia.

Setelah sepekan, BEI menghentikan sementara saham BW Plantation, hari ini perdagangan saham kembali dibuka. Diskon harga 60 persen HMETD itu turut mengerek jatuhnya harga saham BWPT 24,61 persen ke level Rp 720 per saham. Masuknya Rajawali ke BWPT diperkirakan akan membuat saham perusahaan itu kian aktif diperdagangkan. Melihat rekam jejak sejumlah perusahaan yang pernah diakuisisi Rajawali Seperti PT Bentoel Internasional Tbk dan PT Semen Indonesia Tbk, salah satu orang terkaya di Indonesia itu bisa meraup keuntungan yang cukup besar dari penjualan saham tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER