BEI Santai Tanggapi Ancaman Internet Mati

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2014 18:30 WIB
"Kerjasama dengan Link Net itu dedicated network. Semua adadalam kontrak yang harus dipatuhi."Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI
Sampai September 2014 rata-rata nilai transaksi saham per hari di BEI mencapai Rp 6,25 triliun. (detikFoto/Rachman Haryanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yakin ancaman penghentian layanan internet dari 200 perusahaan penyelenggara layanan internet anggota Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tidak akan membuat kekacauan di perusahaannya. Menurut Samsul, BEI telah memiliki kontrak kerjasama layanan internet korporat dengan PT Link Net Tbk (LINK) yang harus dijalankan dengan baik oleh masing-masing perusahaan.

"Kontrak kerjasama internet kami dengan Link Net itu dedicated network yang memang khusus digunakan BEI untuk mencatat perdagangan saham, order, dan sebagainya. Semua tertuang dalam kontrak yang harus dipatuhi," ujar Samsul kepada CNN Indonesia, Kamis (25/9).

Dia yakin sebagai anak perusahaan PT First Media Tbk, Link Net tidak akan gegabah menghentikan layanan internet yang diberikan kepada pelanggan korporatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai September 2014, Samsul mencatat rata-rata nilai transaksi saham per hari di BEI mencapai Rp 6,25 triliun. Angka ini tidak berubah dibandingkan rata-rata nilai transaksi sepanjang 2013 lalu. Sementara di 2013, rata-rata frekuensi transaksi saham mencapai 153.975 kali transaksi yang melibatkan 5,5 miliar saham. Angka tersebut naik 26,51 persen dibandingkan rata-rata frekuensi transaksi per hari pada 2012 yang sebanyak 121.712 kali transaksi yang memperdagangkan 4,28 miliar saham.

BEI akan semakin mengandalkan layanan internet untuk mencatat transaksi perdagangan saham setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merestui proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) melalui sistem registrasi online. "Selama ini perusahaan harus menyambangi BEI untuk menyatakan minat dan pendaftaran IPO. Nantinya akan ada perubahan, seperti penyederhanaan syarat dan ketentuan melakukan IPO bisa dilakukan secara online," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida.

BEI mencatat jumlah perusahaan IPO pada 2013 naik menjadi 31 perusahaan dari tahun sebelumnya 23 perusahaan. Tahun ini BEI menargetkan jumlah perusahaan yang IPO mencapai 30 perusahaan, sementara hingga Agustus 2014 setidaknya 17 perusahaan sudah melantai di bursa.

Sebelumnya APJII mengultimatum akan mematikan koneksi internet di Tanah Air sebagai bentuk penolakan atas vonis yang menimpa Indar Atmanto, mantan Direktur Utama PT Indosat Mega Media (IM2). Indar diputus bersalah oleh Pengadilan Tinggi karena menggelar layanan 3G tanpa memiliki izin layanannya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER