INDUSTRI ROKOK

Perokok Siap-siap, Cukai Naik Harga Naik

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2014 16:08 WIB
Konsumen harus bersiap-siap dengan kenaikan harga rokok yang akan lebih mahal lagi, karena tahun depan pemerintah kembali menaikkan cukai rokok 10 persen.
Aksi Teatrikal Bungkus Rokok Seram (Detik/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah perusahaan rokok memastikan akan menaikkan harga jual sesuai kenaikan cukai rokok yang rencananya dilakukan tahun depan sebesar 10 persen. Hal itu dilakukan agar kinerja perusahaan tak memburuk.

Direktur PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) Surjanto Yasaputera menyatakan tidak merasa dirugikan dengan sejumlah regulasi pemerintah. Terkait kenaikan cukai, Wismilak berupaya untuk tidak menambah produksi rokok hingga melebihi 2 miliar batang agar tidak terkena beban cukai yang lebih besar. "Mengurangi produksi lebih baik daripada harus membayar cukai lebih mahal. Perhitungan saya, kalau produksi melampaui 2 miliar maka laba akan berkurang Rp 200 miliar untuk cukai," katanya.

Untuk jenis rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM), Wismilak mencatat produksi hampir 2 miliar batang pada 2013. Tahun ini, perseroan menargetkan produksi sebesar 1,6 miliar batang. Sedangkan untuk rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT), Wismilak memproduksi sebanyak 450 juta batang rokok pada 2013, sedangkan tahun ini ditargetkan 600 juta batang. Wismilak, kata dia, akan menaikkan harga jual jika pemerintah menaikkan cukai rokok 10 persen tahun depan. Sehingga, dengan penyesuaian harga tersebut maka pendapatan perseroan tidak anjlok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surjanto mengaku ada tambahan biaya operasional akibat penerapan logo bahaya merokok pada setiap kemasan rokok. Namun jumlah itu masih sangat kecil dibandingkan pendapatan perusahaan.  Sementara, berdasarkan laporan keuangan semester I 2014, Wismilak mencatat penurunan pendapatan sebesar 9 persen menjadi Rp 733,9 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 806 miliar. Laba perseroan juga turun dari Rp 79,1 miliar menjadi  Rp 53,4 miliar.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga menyatakan akan mengikuti harga jualnya dengan kenaikan cukai rokok. Perusahaan rokok terbesar kedua ini meyakini daya beli masyarakat masih tetap tinggi dan pertumbuhan kelas menengah akan terus meningkat. Perseroan mengaku semua merk rokok keluaran Gudang Garam telah mengikuti peraturan pemerintah terkait kemasan bahaya merokok.

Elvira Lianita, Head of Regulatory Affairs, International Trade and Communication PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengaku tetap akan mendukung apapun kebijakan yang dibuat pemerintah terkait rokok. Termasuk pemasangan gambar seram pada setiap bungkus rokoknya.

"Masih terlalu dini untuk melihat pengaruh dari pemasangan gambar tersebut terhadap penjualan rokok Sampoerna karena baru tiga bulan diterapkan," ujar Elvira di Jakarta, Rabu (8/10).

Saat ini, Sampoerna mengekspor rokok putih dan rokok kretek ke 39 negara di Asia Pasifik dan Eropa dengan memanfaatkan jaringan penjualan Philip Morris. Namun Elvira enggan menyebutkan berapa jumlah produksi yang diekspor tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) di Bursa Efek Indonesia, perseroan telah memproduksi 111,3 miliar batang rokok pada 2013 dan 25,5 miliar batang pada kuartal I 2014. Laba bersih Sampoerna flat pada semester I 2014 sebesar Rp 5,03 triliun.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER