Ingin Investor Asing Danai Infrastruktur, Pemerintah Siapkan Regulasi

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2014 14:52 WIB
Dibutuhkan investasi sedikitnya Rp 900 triliun per tahun untuk membangun infrastruktur di Indonesia
Proyek Tol Cijago tahap dua (Detik/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah ingin menjaring investor asing untuk lebih aktif membiayai infrastruktur di Indonesia. Salah satu cara yang ditempuh agar minat investasi meningkat adalah dengan membuat regulasi baru terkait skema kerjasama.

"Kita harus bisa menjamin investasi mereka terutama untuk persoalan pembebasan lahan, perizinan, hingga skema kerjasama yang ditawarkan, " ujar Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto Husaini di Jakarta, Selasa (7/10)

Kebutuhan dana untuk infrastruktur dalam program pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla mencapai Rp 6.500 triliun. Setiap tahun, Indonesia membutuhkan dana hingga Rp 1.300 triliun untuk berbagai pembangunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, kemampuan investasi Pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor infrastruktur hanya mencapai 30 persen atau berkisar Rp 390 triliun. Salah satu langkah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen dalam dua tahun ke depan adalah dengan menggenjot pembangunan infrastruktur.

Dengan begitu, menurut Husaini pemerintah harus agresif mencari calon-calon investor. "Harus ada regulasi baru yang membahas skema kerjasama, sumber pendanaan hingga payung hukum guna menjamin investasi asing dan swasta di Indonesia," katanya.

Selain itu, Husaini menilai perlunya peningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia dengan pembekalan teknologi dan alat terbaru. "Upaya-upaya tadi harus dijalankan beriringan. Tujuannya untuk mempercepat realisasi program Pemerintahan baru," tutur Husaini.

Berdasarkan catatan, Jokowi berencana membangun infrastruktur antara lain sebanyak 2.000 km jalan baru, 10 pelabuhan dan bandara, dan 5.000 pasar tradisional. Total investasi di bidang konstruksi yang didalamnya termasuk sektor infrastruktur tahun ini, baru mencapai Rp 1.800 triliun. Rinciannya, infrastruktur 34 persen, properti 29 persen, residensial 3 persen dan sisanya 34 persen di sektor pertambangan dan lain-lain.

Pemerintah, kata dia, membutuhkan investasi asing sedikitnya Rp 910 triliun. "kalau benar terealisasi, sektor infrastruktur Indonesia akan menjadi yang terbesar keempat setelah China, Jepang dan India," ujar dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER