Jakarta, CNN Indonesia -- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menawarkan program pensiun dini kepada karyawan pabrik rokok di Kediri Jawa Timur menyusul kian beratnya tantangan yang harus dihadapi perusahaan terkait regulasi pemerintah. Sebanyak 2.088 karyawan telah mengajukan program pensiun dini tersebut.
Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Gudang Garam Iwhan Tricahyono mengatakan perusahaan telah mensosialiasikan program itu sejak awal pekan lalu. "Industri rokok dipaksa keadaan. Banyak regulasi tidak bersahabat," kata Iwhan di Kediri seperti dikutip Antara, Kamis (9/10).
Menurut dia, manajemen Gudang Garam telah melakukan sosialisasi terkait dengan kondisi perusahaan ke para karyawan. Akhirnya perseroan mengeluarkan kebijakan untuk membuat program pensiun dini plus tersebut. Kebijakan itu ditempuh guna mengantisipasi situasi yang lebih buruk ke depan. "Jadi hal ini sebenarnya langkah antisipasi kami terhadap situasi yang lebih buruk ke depannya. Kami berikan kesempatan emas bagi karyawan," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program pensiun dini ini ditawarkan khususnya ke karyawan borongan sigaret kretek tangan (SKT) dan bagian operasional. Manajemen juga masih menyediakan waktu sampai akhir Oktober 2014 bagi karyawan yang ingin mengikuti pensiun dini tersebut.
Kriteria karyawan yang dapat mengikuti program pensiun dini itu antara lain, masa kerja harus lebih dari 20 tahun. Mereka akan mendapatkan beberapa fasilitas di antaranya menerima uang pensiun di depan dan mendapat tambahan uang pensiun.
Selain itu, karyawan dan keluarganya akan diberikan bantuan jaminan kesehatan (BPJS) sampai dengan usia karyawan 55 tahun (berdasarkan data terakhir saat pensiun). Bantuan itu seluruhnya di awal dan diberikan dalam bentuk uang tunai.
Berdasarkan catatan, tahun ini industri rokok mengalami penurunan market share yang cukup besar. Regulasi terkait larangan merokok di tempat umum, iklan bahaya merokok dalam kemasan bungkus rokok, larangan promosi di televisi, hingga digempur kenaikan cukai rokok terus menerus dan rencananya tahun depan naik 10 persen, membuat industri ini kian sulit.
Namun, dari empat perusahaan rokok yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, hanya Gudang Garam yang mampu meraih pertumbuhan laba. Pada Semester I 2014, laba Gudang Garam sebesar Rp 2,71 triliun, naik 22 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan, naik menjadi Rp 32,67 triliun.
Perusahaan rokok lain juga melakukan pensiun dini terhadap ribuan karyawan dalam setahun terakhir. PT HM Sampoerna merumahkan 4.900 karyawan pada Mei 2014. Perseroan menutup dua dari tujuh pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT). Bulan lalu, PT Bentoel Internasional Investama juga menawarkan pensiun dini cuma-cuma yang diikuti oleh 970 karyawan. Perseroan menutup delapan dari 11 pabrik di Kediri Jawa Timur.