BISNIS HOTEL BUJET CIPUTRA

Ciputra Bangun Lima Hotel Rp 225 Miliar

CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2014 14:20 WIB
Meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia membuat PT Ciputra Hospitality agresif menyediakan hotel murah.
Tingginya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, meningkatkan pertumbuhan jumlah hotel bujet. (Antara/Noveradika)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Ciputra Hospitality menghabiskan dana Rp 225 miliar untuk membangun lima hotel bertarif murah atau hotel bujet sepanjang tahun ini. Hotel bujet merupakan bisnis baru Ciputra yang selama ini lebih dikenal sebagai pengembang properti mewah.

Artadinata Djangkar, Direktur Ciputra Group menargetkan sampai akhir tahun ini perusahaannya akan mengoperasikan 5 hotel bujet bernama Citradream. "Juli lalu kami sudah meresmikan beroperasinya Citradream Semarang dan Cirebon. Dalam waktu dekat kami juga akan membuka tiga hotel lagi di Bengkulu, Bandung dan Yogyakarta yang belum lama ini sudah selesai dibangun," ujar Artadinata, Senin (13/10).

Dia mengatakan untuk membangun satu hotel, rata-rata Ciputra harus mengeluarkan dana Rp 45 miliar dimana komposisi pembiayaan berasal dari pinjaman bank sebesar 60 persen dan 40 persen sisanya dari kas perseroan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menargetkan bisa mengoperasikan 20 hotel Citradream di seluruh Indonesia dalam dua tahun ke depan. Ini peluang karena jumlah kamar hotel di Indonesia pada 2013 hanya 171 ribu, padahal kelas menengahnya sudah mencapai 134 juta orang," ujar Artadinata.

Hotel bujet Citradream didesain secara modern dengan konsep hijau minimalis. Para tamu yang menginap juga bisa menikmati sejumlah fasilitas pendukung seperti safe deposit box, TV LED, jaringan internet hingga jasa pencucian baju.

Tingginya kunjungan wisatawan asing serta permintaan dari masyarakat lokal akan penginapan bertarif murah, membuat hotel bujet menjamur di kota-kota besar di Indonesia. Peluang ini telah dimanfaatkan dengan baik, tidak hanya oleh perusahaan properti dan perhotelan tetapi juga oleh perusahaan pengelola bandara sampai perusahaan logistik pelat merah.

PT Angkasa Pura I (Persero) pada 2012 lalu menggandeng Accor Asia Pacific Indonesia untuk mengoperasikan dua hotelnya yang diberi nama Hotel Ibis Budget di Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan Angkasa Pura Hotel di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Perusahaan milik negara dengan bisnis inti pengelolaan bandara tersebut menghabiskan dana Rp 68 miliar untuk membangun dua hotel tersebut.

PT Pos Indonesia (Persero) lebih memilih untuk bekerjasama dengan Amaris Hotel, anak usaha kelompok Kompas Gramedia untuk membangun beberapa hotel bujet di Indonesia. Pos Indonesia bahkan menyatakan siap mengucurkan investasi sebesar Rp 70 miliar untuk merealisasikan rencana tersebut.

Sementara PT Intiland Development Tbk memberi nama Whiz Hotel untuk hotel bujet mereka. Saat ini Whiz Hotel sudah hadir di Yogyakarta, Semarang, Bali, Bogor, dan Jakarta. Proyek hotel bujet Intiland akan dilanjutkan ke Palangkaraya, Makassar, dan Balikpapan. Intiland bahkan menargetkan bisa mengoperasikan 60 hotel bujet di kota-kota besar di seluruh wilayah Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER