Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berencana membangun empat pabrik semen di Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2015. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan semen nasional menyusul maraknya pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sutjipto mengatakan kebutuhan semen ke depan semakin besar, sehingga harus diikuti dengan penambahan kapasitas produksi. "Tahun depan kami akan bergerak ke Indonesia Timur karena akan banyak proyek pembangunan disana,” kata Dwi di Jakarta, Selasa (14/10).
Selain rencana pembangunan sejumlah pabrik baru, pihaknya juga melakukan perluasan pabrik yang sudah ada. Sehingga, kapasitas produksi Semen Indonesia akan meningkat menjadi 40 juta ton per tahun pada 2016, dari posisi saat ini 32 juta ton.
“Tahun ini kami memulai pembangunan pabrik Indarung VI di Padang, Sumatera Barat dan di Rembang, Jawa Tengah. Ketika selesai akhir 2016, tambahan produksinya mencapai 6 juta ton," kata
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semen Indonesia merupakan holding semen terbesar yang terdiri atas PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Semen Padang, dan satu perusahaan patungan dengan Thang Long Cement Vietnam.
Menurut dia, permintaan semen di Indonesia setiap tahunnya tumbuh 10 persen. Sedangkan kapasitas produksi Semen Indonesia hanya bisa memenuhi 6-7 persen dari permintaan tersebut.
Kebutuhan PendanaanMenurut Dwi, untuk mendanai proyek tahun depan, tidak bisa lagi mengandalkan kas internal, sebab posisi kas perseroan hingga akhir 2013 hanya sekitar Rp 4 triliun. Dari jumlah itu, perseroan mengalokasikannya untuk membangun pabrik Indarung dan Rembang yang secara keseluruhan menghabiskan dana Rp 7 triliun. Sementara, untuk membangun satu pabrik baru, membutuhkan dana sedikitnya Rp 3,5 triliun.
Sepanjang semester I 2014, Semen Indonesia berhasil membukukan pendapatan Rp 12,88 triliun naik 12,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Setelah dikurangi beban produksi dan operasional, perseroan masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,78 triliun atau naik 8,59 persen dibandingkan laba bersih semester I 2013 sebesar Rp 2,56 triliun.
Meskipun belum mengumumkan kinerja keuangan kuartal III 2014, namun sampai September 2014 Semen Indonesia berhasil membukukan penjualan sebanyak 19,1 juta ton naik 3,3 persen dibandingkan penjualan sampai September 2014 sebanyak 18,5 juta ton. Penjualan ke pasar domestik masih dominan sebanyak 18,92 juta ton sementara ekspor sebanyak 180.734 ton.
Sementara data dari Asosiasi Semen Indonesia menunjukkan, total konsumsi semen hingga September 2014 tercatat 42,99 juta ton, naik 3,4 persen dibandingkan konsumsi semen periode yang sama tahun lalu sebanyak 41,57 juta ton.