Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penguatan. Namun aksi
profit taking dapat menekan laju penguatannya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini, Selasa (21/10), berada di kisaran 5.002-5.141. “IHSG masih berpotensi menuju 5.141 setelah berhasil melakukan lompatan di awal pekan,” kata dia.
Menurut William, kekuatan naik terus bertambah ditunjang arus
capital inflow yang kembali menerjang pasar modal dan melemahnya dolar Amerika Serikat, semakin mengiringi penguatan IHSG. “Dalam
time frame jangka pendek, IHSG mulai kembali ke jalur
uptrend,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa di antara saham pilihan Asjaya ialah PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Bank Jatim Tbk (BJTM).
Sementara itu Reliance Securities memperkirakan IHSG bergerak
mix cenderung melemah dalam rentang 5.000-5.070.
Kemarin, IHSG ditutup menguat 11.58 poin atau naik 0,23 persen ke level 5.040,53. Penguatan ini dipicu oleh optimisme investor setelah pelantikan presiden baru. Namun penguatan tidak berlangsung lama. Menjelang penutupan, penguatan IHSG terpangkas sedikitnya 0,8 persen. Investor mencatatkan
nett buy pertama sebesar Rp 760,25 miliar setelah beberapa minggu terakhir melakukan aksi jual.
Bursa Asia menguat tertinggi dalam tiga minggu terakhir di tengah pemerintah Tiongkok meningkatkan paket kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bursa Eropa ditutup melemah setelah data indeks harga produksi di Jerman kembali memperdalam perlambatan hingga 1 persen dari 0,8 persen secara tahunan, sehingga menjadi katalis melambatnya kinerja keuangan perusahaan-perusahaan di Eropa pada laporan keuangan kuartal 3. Investor berspekulasi stimulus yang dilakukan ECB tidak akan berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan ekonomi di Eropa.
Menurut Reliance, sentimen hari ini datang dari Tiongkok melalui rilis pertumbuhan ekonominya. Tingkat GDP diekspektasikan melambat menjadi 7,2 persen dari 7,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara secara kuartalan, GDP Tiongkok akan melambat dari 2 persen menjadi 1,8 persen. Data ini akan memicu terkoreksinya bursa di asia setelah mengalami penguatan yang cukup tajam di awal pekan.
Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan laju IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 5.032-5.055. Dia memperkirakan akan marak aksi jual yang dilakukan investor hari ini melanjutkan tren kemarin. "Diharapkan positinya laju bursa saham global masih dapat mengimbangi aksi jual sehingga IHSG tidak melemah dalam," kata Reza dalam risetnya.
Sebanyak lima saham yang bisa dipilih untuk menu hari ini, beberapa diantaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).