Jakarta, CNN Indonesia -- Investor menunggu hasil laporan keuangan kuartal III sejumlah emiten yang rencananya dilakukan hingga akhir bulan ini. Saham-saham emiten kakap banyak diburu pada pembukaan perdagangan bursa hari ini.
Index Harga Saham Gabungan dibuka menguat 36 poin atau naik 0,74 persen ke level 5.065 mengikuti penguatan bursa global. Kenaikan itu dimulai dari sejumlah saham di Asia. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka naik 1,83 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang menguat 0,73 persen. Index Hangseng di buka naik 0,66 persen dan index saham di Singapura naik 0.68 persen.Penguatan index dalam negeri sudah dimulai dari naiknya bursa-bursa saham global.
Pasar saham AS mencetak rekor kenaikan tertingginya sepanjang tahun ini, seiring ekspektasi bank sentral Eropa akan meningkatkan stimulus ekonominya. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 1,31 persen dan indeks S&P500 sebesar 1,96 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jodi Pujiyono Susanto, Institutional Equity Sales Trader Reliance Securities mengatakan kenaikan bursa saham Asia turut dipicu oleh rilis data pertumbuhan ekonomi Tiongkok kemarin yang tumbuh 7,3 persen, lebih di atas estimasi analis sebesar 7,2 persen. Pelaku pasar kini menunggu hasil laporan keuangan sejumlah perusahaan dalam negeri yang akan berlangsung hingga akhir bulan ini. "Investor juga sudah mengantisipasi pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan di Indonesia yang masih tumbuh lebih baik dari periode sebelumnya," kata Jodi kepada CNNIndonesia, Rabu (22/10).
Beberapa laporan keuangan yang ditunggu, kata dia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra Internasional Tbk (ASII),PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Semen Indonesia Tbk.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, saham BCA sempat naik 2,35 persen ke Rp 13.050 per saham. Sedangkan saham BRI sempat naik 1,18 persen ke harga Rp 10.700 per saham. BRI rencananya akan mengumumkan laporan keuangannya sore ini. D
engan kondisi likuiditas perbankan dan perang bunga deposito tahun ini, bank-bank besar seperti BRI, BCA, dan Bank Mandiri diperkirakan masih bisa tumbuh diatas 15 persen.Sementara, laba Bank Internasional Indonesia tercatat turun cukup dalam menjadi Rp 339,74 miliar pada periode September 2014, dibandingkan Rp 1.098.438 periode 9 bulan pertama tahun lalu. Sedangkan laba Bank Danamon turun 30 persen menjadi Rp 2,16 triliun pada September 2014 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3 triliun. Saham BII pagi ini flat di harga Rp 279 per saham sedangkan saham Bank Danamon naik 0,13 persen ke harga Rp 4.005 per saham.