BANDARA NIAS

Pengembangan Bandara Nias Habiskan Rp 100 M

CNN Indonesia
Jumat, 24 Okt 2014 16:20 WIB
Mulai 2018 nanti, Bandara Binaka di Nias mampu melayani penerbangan internasional karena sudah bisa didarati pesawat besar.
Penerbangan pesawat dari bandara terpencil. (CNN Indonesia/Dok. commons.wikimedia.org)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana Rp 100 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk memperpanjang landasan pacu Bandara Binaka di Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Rencana pengembangan Binaka dilakukan karena lalu lintas penerbangan bandara tersebut terus meningkat dan sangat potensial jika bisa melayani penerbangan internasional.

Santoso Edy Wibowo, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menjelaskan saat ini Binaka memiliki landasan pacu sepanjang 1.800 meter dengan lebar 30 meter. "Mulai tahun depan kami akan mengembangkannya menjadi 2.600 meter x 60 meter dan diperkirakan akan menghabiskan dana APBN sebesar Rp 3,8 miliar. Pengembangan fasilitas bandara akan dilanjutkan sampai 2018 dengan APBN berikutnya sehingga bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar," ujar Edy ketika dihubungi, Jumat (24/10).

Edy menjelaskan dengan landasan pacu yang ada saat ini Binaka baru bisa didarati oleh pesawat baling-baling seperti Fokker F-50. Padahal Binaka merupakan bandara yang bisa menjadi tujuan penerbangan alternatif selain harus ke Bandara Kualanamu sebelum menuju Sibolga, Padang, atau Medan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perkembangan ekonomi di Nias yang pesat terutama dari industri pariwisatanya sangat potensial jika kita bisa melayani penerbangan internasional seperti dari Kuala Lumpur, Penang, atau Singapura dengan pesawat berbadan lebar. Untuk itu kami mengapresiasi keinginan Pemerintah Kabupaten Nias yang mengusulkan pembangunan Binaka," kata Edy.

Dijelaskannya, pembangunan perpanjangan landas pacu Binaka tercantum dalam perjanjian kerjasama Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Nias yang ditanda tanganinya pada 11 Oktober 2014 bersama Bupati Nias Sokhiatulo Laoli. Menurut Edy, Pemerintah Kabupaten Nias telah berkomitmen membantu pengembangan Binaka dengan menyediakan lahan seluas 1.000 meter x 255 meter yang akan dibiayai APBD mereka.

Keberadaan Binaka telah termuat dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang Kebandarudaraan. Binaka merupakan bandara kelas III yang dikelola oleh Unit Pelaksana Tuga (UPT) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Data Ditjen Perhubungan Udara menyebutkan jumlah pesawat dan penumpang yang terbang dari dan menuju Binaka terus meningkat setiap tahun. Pada 2011, jumlah pesawat yang terbang ke Binaka tercatat sebanyak 1.432 penerbangan dengan membawa 71.256 penumpang. Sementara yang terbang dari Binaka sebanyak 1.435 penerbangan membawa 73.741 penumpang. Pada 2013 jumlahnya meningkat menjadi 1.598 penerbangan kedatangan dengan membawa 83.854 penumpang, dan 1.598 penerbangan keberangkatan dengan membawa 85.996 penumpang.

Tiga maskapai yang melayani penerbangan dari dan menuju Binaka antara lain Merpati Nusantara Airlines menuju Medan, Majalengka, dan Karawang; Wings Air menuju Medan, Karawang, Pekanbaru, dan Dumai; serta Nusantara Buana Air yang terbang menuju Medan dan Sibolga.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER