Jakarta, CNN Indonesia --
Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Jumat (24/10) waktu setempat, yang menjadikan minggu ini sebagai minggu terbaik selama hampir dua tahun terakhir. Keadaan ini disokong oleh naiknya pendapatan Microsoft dan Procter & Gamble serta menurunnya kekhawatiran penyebaran ebola di Amerika Serikat.
Seperti dilansir Reuters, S&P 500 naik sebesar 5,5 persen dari titik terendahnya pada tanggal 15 oktober dan hal ini merupakan gain mingguan terbaik selama dua tahun terakhir merujuk pada laporan keuangan berbagai perusahaan yang terlihat solid.
Berita mengenai kasus pertama ebola di New York sempat menghantam pasar jelang penutupan hari Kamis, namun pasar kemudian menghiraukan kekhawatiran tersebut karena seorang dokter di New York yang terserang ebola beberapa hari yang lalu masih dalam keadaan stabil. Selain itu, komisi kesehatan kota New York juga mempercepat pengembangan dan eksperimen vaksin ebola untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Equity Risk Manager Timber Hill/Interactive Broker Steve Sosnick mengatakan bahwa dirinya optimis melihat fakta bahwa pasar begitu lunak terhadap isu penyebaran virus ebola.
Saham Microsoft naik sebesar 2,5 persen menjadi US$ 46,13 setelah perusahaan tersebut dilaporkan mengalami kenaikan pendapatan kuartalan yang lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya di dalam rilisan laporan keuangan terbaru mereka. Selain itu, Microsoft juga berhasil menjaga margin profit agar tetap besar. Sedangkan Procter & Gamble memiliki kenaikan nilai saham sebesar 2,3 persen ke angka US$ 85,16 karena dikabarkan perusahaan tersebut akan melakukan split-off terhadap Duracell dan menjadikannya sebagai entitas terpisah.
Di sisi lain, Amazon masih tetap menunjukkan pelemahan dan kini nilai sahamnya turun sebesar 8,3 persen ke angka US$ 287,06. Hal ini merupakan pergeseran tertinggi baik di S&P 500 maupun Nasdaq 100 setelah proyeksi penjualan di masa liburan mendatang dianggap tak sesuai harapan dan performa kuartal ketiga yang tidak sesuai dengan target.
Menurut data Thomson Reuters pada hari Jumat pagi, dari 205 perusahaan yang telah merilis laporan keuangan dan terdaftar di S&P 500, 69,8 persen-nya telah melampaui ekspektasi analis, yaitu diatas 63 persen sejak 1994. Dari segi pendapatan, 59,8 persen-nya dianggap melebihi ekspektasi, namun masih di bawah 61 persen pada tahun 2002.
Nilai Dow Jones industrial average naik 127.51 poin atau 0,76 persen ke angka 16.805,41. S&P 500 meningkat sebesar 13,76 poin atau 0,71 persen menjadi 1.964,58 dan nilai Nasdaq Composite bertambah 30,92 poin atau 0,69 persen menjadi 4.483,72.
Saham-saham yang mengalami performa baik mengungguli saham-saham yang nilainya menurun di NYSE dengan nilai 1.905 berbanding 1.150, atau setara dengan rasio 1,66 banding satu. Sementara itu, sebanyak 1.501 saham Nasdaq yang nilainya meningkat dan terdapat 1.151 saham yang nilainya turun dengan rasio 1,30 banding 1.
S&P 500 mencatat 38 puncak-puncak peningkatan nilai saham terbaru serta dua titik penurunan baru. Sementara itu, Nasdaq mencatat 50 puncak-puncak peningkatan baru dan 48 titik-titik baru yang terendah.
Sebanyak 5,3 miliar saham diperdagangkan di bursa Amerika Serikat, hal ini di bawah angka rata-rata sebesar 8,1 miliar pada bulan oktober antar tahun menurut BATS Global Markets.