Jakarta, CNN Indonesia -- Awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan level tertingginya 5.103,52 pada Kamis (23/10). Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendorong kenaikan bursa saham di awal pekan.
Berdasarkan catatan CNN Indonesia yang dirangkum Minggu (26/10), pergerakan saham di dalam negeri turut dipicu oleh sejumlah sentimen domestik selain faktor regional yang juga berpengaruh.
Sentimen yang datang dari dalam negeri di antaranya pelantikan Jokowi-JK yang didukung oleh lawan politiknya Prabowo Subianto. Kemudian belum juga ditetapkannya kabinet sampai akhir pekan, rilis kinerja bank yang tak sebaik periode-periode sebelumnya, hingga isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter mulai 1 November 2014 kendati akhirnya dibantah oleh JK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naiknya IHSG pada 20 Oktober bertepatan dengan hari pelantikan, menjadi ajang ambil untung bagi investor. Sebab sehari setelahnya, indeks saham turun ke rekor terendahnya dalam sepekan kemarin di posisi 5.029,34. Aksi jual asing kembali dilakukan saat itu sebesar Rp 82,17 miliar. Padahal di awal pekan ini investor asing mencatatkan beli saham terbesarnya yakni Rp 760,24 miliar.
Sejumlah nama kabinet yang ramai diberitakan media, membuat pelaku pasar sedikit kecewa hingga pada akhir pekan kemarin laju IHSG kembali di bawah 5.100.
Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada berharap pelaku pasar tidak terlalu menjadikan susunan nama menteri sebagai satu-satunya sentimen penggerak pasar dan menjadi keputusan bertindak dalam melakukan trading saham maupun obligasi.
"Lebih fokuslah kepada nama-nama saham maupun obligasi yang masih dapat memberikan potensi
rebound maupun
gain dibandingkan fokus dan menghabiskan waktu terhadap nama-nama menteri yang belum tentu dapat memberikan
gain secara langsung," kata Reza, Minggu (26/10).
Menurut dia penantian pelaku pasar terhadap nama-nama menteri diharapkan memberi hasil positif. Apalagi dengan sikap kehati-hatian presiden dengan bantuan KPK dalam memilih menterinya, diharapkan dapat menyaring nama-nama yang bersih dan profesional.
Dari Amerika Serikat dan Eropa, bursa saham di negara-negara tersebut mayoritas menguat. Sejumlah perusahaan multinasional seperti Caterpillar dan 3M memberikan sentimen positimen positif pasca dirilisnya laporan keuangan yang di atas estimasi. Menurut Reza, sentimen tersebut turut mempengaruhi laju pergerakan bursa saham Asia.
Mayoritas bursa saham Asia bergerak positif di awal pekan terimbas laju bursa saham Amerika Serikat dan Eropa. Meredanya ketegangan antara demonstran dan pemerintah di Hong Kong, spekulasi akan melonggarnya kebijakan properti ketat, turut memberikan sentiment positif di bursa Asia. Indeks Nikkei berbalik positif setelah nilai tukar Yen bergerak melemah dan adanya laporan dana pensiun dalam negeri yang akan menambah alokasi investasi pada pasar ekuitas.
Turunnya
leading economic index Jepang dari sebelumnya, tidak membuat laju Nikkei melemah. Pasca menguat sehari sebelumnya, laju bursa saham Asia kembali melemah seiring respon pelaku pasar terhadap rilis data-data ekonomi Tiongkok.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok secara kuartalan lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Sementara rilis
industrial production dan
retail sales Tiongkok tercatat lebih baik. Hal itu membuat penilaian stimulus pemerintahan China nantinya tidak akan terlalu besar.
Pada perdagangan pekan depan, Reza memperkirakan IHSG masih berpotensi menguat pada rentang support 5000-5050 dan resisten 5087-5115. "Kuatnya daya beli dan jual, membuat IHSG berada di persimpangan," tuturnya.
Untuk itu, dia berpesan agar tetap mencermati sentimen yang ada dan tidak segera melakukan
profit taking. Dengan begitu, potensi kenaikan lanjutan IHSG masih ada.