100 HARI TIM EKONOMI

Menko Sofyan Ingin Pangkas Defisit

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 09:11 WIB
Menekan impor barang konsumsi, dan meningkatkan ekspor sampai ke Usaha Kecil-Menengah adalah strategi pemerintah untuk tekan defisit.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil. (Antara Photo/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam 100 hari pertamanya bekerja, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memprioritaskan pengurangan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia. Prioritas itu dibuat karena pemerintahan sebelumnya belum berhasil menurunkan angka defisit sesuai target yakni 2,5 persen.

Berbagai cara juga akan dilakukan Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu agar target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dibidik Presiden Joko Widodo sebesar 7 persen dapat tercapai. "Salah satunya mengurangi impor barang konsumtif yang tidak kita butuhkan. Tetapi kalau barang modal tidak apa, karena berpengaruh untuk produksi," ujar Sofyan di Jakarta, Senin (27/10) malam.

Pemerintah juga akan mendorong kinerja ekspor yang dalam beberapa tahun ini melambat. Tidak hanya perusahaan besar yang akan dituntut dapat meningkatkan ekspor, tetapi usaha kecil-menengah juga akan dirangsang dan diberikan stimulus agar bisa ekspor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus push ekspor lebih banyak. Misalnya industri kecil tidak bisa ekspor dan sulit melakukan investasi, ini yang kita perbaiki. Sehingga akan lebih cepat dan daya saing meningkat," katanya.

Sofyan menambahkan tim menteri ekonomi yang dipimpinnya juga harus mampu memangkas waktu perizinan sesuai permintaan Presiden Joko Widodo. Pemerintah tidak ingin lagi ada perusahaan yang menghabiskan waktu mengurus perizinan sampai 2 tahun lamanya.

"Presiden meminta kepada menteri supaya bekerja cepat, proaktif, dan perizinan itu jangan berlarut-larut supaya investasi tidak terhambat," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER