Jakarta, CNN Indonesia -- Dua orang Menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah menyatakan siap meninggalkan bisnis perusahaannya demi mengurus negara. Dua pejabat tersebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Menteri Perdagangan Rahmat Gobel.
Kemarin malam (26/10) Susi menyatakan pengunduran dirinya sebagai Direktur Utama PT ASI Pudjiastuti Marine Product dan PT ASI Pudjiastuti Aviation. PT ASI Pudjiastuti Marine Product bergerak di bidang eksportir hasil-hasil perikanan sementara PT ASI Pudjiastuti Aviation atau yang lebih dikenal dengan Susi Air bergerak di bisnis sewa pesawat dengan pusat di Pangandaran, Jawa Barat.
Sementara pagi ini kepada CNN Indonesia Rahmat Gobel menyatakan akan meletakkan jabatannya sebagai Direktur Utama PT Gobel International dan jabatan komisaris di PT Panasonic Manufacturing Indonesia dan anak-anak perusahaan lainnya.
Dunia usaha kemudian mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi yang memilih tim ekonomi dari kalangan profesional dan pengusaha. Dengan catatan semua kepentingan dan jabatan lama para menteri ekonomi harus ditanggalkan demi menjaga independensi kebijakan dan konflik kepentingan.
"Saya kira harus dilepas jabatan dan semua kepentingan di perusahaannya," ujar Susilo Bambang Sulisto, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kepada CNN Indonesia, Senin (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Suryo, siapapun yang sudah memilih menjadi menteri harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dibandingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Dia percaya para pelaku usaha yang masuk dalam Kabinet Kerja dapat bersikap profesional dan transparan dalam mengambil kebijakan sektoral. "Kita harus berikan mereka kesempatan dan waktu untuk mereka bekerja," katanya.
Suryo mengatakan biasanya jabatan menteri yang disandang pengusaha akan berdampak terhadap penurunan kinerja perusahaan. Artinya, pengabdian sebagai seorang pejabat negara lebih banyak pengorbanannya ketimbang keuntungan yang didapat saat menjabat.
"Chairul Tanjung misalnya, dia mengaku kinerja perusahaannya menurun selama dia jadi menteri," ujar Suryo.
Suryo jugo menyoroti wakilnya di Kadin, Rahmat Gobel, yang terpilih menjadi Menteri Perdagangan. Rahmat dianggap sebagai sosok yang mumpuni dan berpengalaman di bidang perdagangan dan industri dengan latar belakangnya sebagai pengusaha. "Saya yakin dia mampu," kata Suryo.
Senada dengan Ketua Kadin, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengingatkan semua menteri terpilih harus memisahkan antara kepentingan perusahaan dan kelompoknya dengan kepentingan rakyat. Menurutnya, Tidak boleh lagi ada pejabat negara yang merangkap jabatan.
Sofjan mengatakan setiap menteri harus diberikan target laiknya pegawai korporasi. Dengan demikian ada indikator yang bisa jadi tolok ukur kinerja Kabinet Kerja.
"Untuk menteri ekonomi, misalnya, harus bisa menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen," katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mewajibkan seluruh menteri yang dipilihnya untuk tidak merangkap jabatan di partai politik maupun di perusahaan. Hal itu agar tim kabinetnya benar-benar fokus mengurus kepentingan rakyat. "Tidak boleh rangkap-rangkap jabatan. Kerja di satu tempat saja belum tentu benar," kata Jokowi.