PROGRAM MENTERI

Jonan Baru Tahu Jadi Menteri Saat Dapat Baju

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 20:50 WIB
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bilang tak tahu kenapa dipilih jadi menteri. Dia baru tahu setelah mendapat baju putih yang ukurannya M.
Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly (kiri), Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (tengah), Menteri Koperasi dan UKM, AA Puspayoga saat diambil sumpah pada pelantikan Menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jarang melihat Ignasius Jonan berbicara panjang lebar dengan wartawan. Tapi hari ini, Selasa (28/10), Menteri Perhubungan itu tampil beda. Dia berbincang-bincang dengan wartawan dan banyak hal meluncur dari mulut eks Direktur Utama PT KAI itu.

“Lebih baik kalau mau ngobrol duduk seperti ini, bisa dua minggu, sebulan sekali, tapi belum tentu juga saya jawab," tuturnya, di Jakarta, Selasa (28/10).

Jonan mengakui enggan melayani wawancara doorstop karena menilai pertanyaan wartawan cenderung klise. Lagipula dia merasa tak punya persiapan untuk menjawab berbagai pertanyaan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyinggung soal pemilihannya sebagai Menteri Perhubungan, Jonan bilang tak tahu alasan Presiden Joko Widodo memilihnya. "Saya tahu jadi menteri pada saat dikasih baju putih kayak orang magang itu, saya dapat ukuran M," ujarnya sambil tertawa.

Tetapi setelah pelantikan, Senin (27/10), Presiden Jokowi telah memanggilnya untuk berbicara empat mata. Di sanalah kesediaannya menjadi menteri disinggung dan Jonan setuju.

"Kami bicara macam-macam yang didiskusikan salah satunya transportasi. Juga ditanya apakah bersedia jadi pembantu beliau, ya saya bersedia," kata Jonan.

Ditanya soal program jangka pendek, Jonan bilang akan menyampaikannya lebih detil dalam dua minggu ke depan. Saat ini, menurutnya, perlunya perbaikan sistem transportasi publik dan menyederhanakan perizinan. "Kalau izin itu butuh waktu dan proses ya ikuti saja prosesnya, kalau bisa sehari ya sehari, sesuai prosedur yang wajar saja," ujarnya.

Jonan mengatakan akan membuka diri untuk berdiskusi dengan sejumlah asosiasi terkait kendala yang dihadapi di sektor perhubungan. Menurut dia, keterlibatan swasta tetap diperlukan, utamanya untuk transportasi dan infrastruktur pelayanan publik, misalnya bandara.

"Sebagai penyelenggara negara yang penting itu pelayanan kepada pelanggan, apakah ini dikelola BUMN atau swasta ya terserah saja, yang penting bisa melayani dengan baik," ujar Jonan.

Mantan bankir yang sebelumnya pernah berkarier di Citibank dan Bahana Pembinaan Usaha Indonesia itu menilai, tugas sebagai menteri memiliki tanggung jawab yang besar. Jika dianggap tidak efektif dalam menjalankan pemerintahan, dia siap diberhentikan kapanpun.  

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER