Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pemerintah belum menginstruksikan PT Pertamina (Persero) untuk menutup anak usahanya PT Pertamina Trading Limited (Petral). Meskipun tim transisi pernah menerima usulan dari pakar perminyakan untuk membubarkan Petral, hal tersebut tidak begitu saja bisa dilakukan.
Rini mengatakan pemerintah tidak bisa gegabah dalam mengambil suatu kebijakan. Terkait Petral, dia menyebut masih diperlukan analisa lebih dalam dengan melibatkan pihak ahli, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, serta Pertamina sendiri.
"Kita masih menganalisa kondisi ini. Diharapkan dengan Direktur Utama Pertamina yang baru kita bisa menciptakan koordinasi yang baik mengenai Petral. Selain itu dibutuhkan juga koordinasi dengan Kementerian ESDM sehingga masalah tersebut tak bisa diputuskan dalam waktu dekat ini," ujar Rini di Jakarta, Rabu (29/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini mengaku akan memutuskan siapa Direktur Utama baru Pertamina sebelum 30 Oktober 2014. Setelah ditunjuk, tentunya pembahasan soal masa depan Petral bisa dilakukan dengan lebih intensif.
"Saya akan dibantu komisaris Pertamina dalam menentukan Direktur Utama yang baru. Apakah waktu penyeleksian Direktur Utama perlu diperpanjang atau tidak. Saya juga belum menerima arahan dari Presiden Joko Widodo mengenai masalah pembekuan Petral ini," ujarnya.