Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan minyak dan gas asal Italia, Eni S.p.A telah melaporkan penemuan cadangan gas bumi baru di Blok Sepinggan Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Dari penelitian awal, blok yang masih terletak di Selat Makassar itu diprediksi memiliki kandungan gas sebanyak 1,3
trillions standard cubic feet (TSCF).
"Tepatnya di Sumur Merakes 1. Masih dekat dengan proyek laut dalamnya Chevron," ujar Aussie Gautama, Deputi Pengendalian Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Jakarta, Rabu (29/10).
Meski telah menemukan cadangan, Aussie mengatakan proyek pengembangan sumur Merakes 1 tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Ini mengigat proses eksplorasi hingga produksi gas membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi posisinya di
offshore. Dari
discovery sampai
onstream-nya itu butuh 10 tahun," ujarnya.
Nasib berbeda dialami Total E&P Indonesie. Setelah melakukan pengeboran sumur Hitam 1X di Blok Southwest Bird Head Papua sejak Juni 2013, perusahaan asal Perancis tersebut gagal menemukan gas bumi. Penyebabnya karena batuan inti sumur terangkat sewaktu dilakukan injeksi minyak, sehingga minyak tersebut tak mampu memenuhi standar temperatur panas untuk dapat mengangkat gas.
"Ini dari sisi teknik eksplorasi migas. Kalau bicara bisnis, kegagalan semacam ini sudah biasa," kata Aussie.
Menjelang habisnya kontrak pengelolaan blok Mahakam di Kalimantan Timur pada 2017 mendatang, Total tengah berupaya menemukan cadangan gas baru di sejumlah wilayah Indonesia. Untuk eksplorasi di blok Southwest Bird Head Papua, manajemen telah menyiapkan dana sebesar US$ 40 juta. Lantaran tak menemukan cadangan, Total pun harus merelakan uangnya menguap dari kegiatan eksplorasi.
Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat total cadangan gas bumi Indonesia sebanyak 150,7 TSCF, terdiri dari 103,35 TSCF cadangan terbukti dan 47,35 TSCF cadangan potensial.