Jakarta, CNN Indonesia -- Lesunya bisnis maskapai penerbangan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh faktor menurunnya daya beli masyarakat terhadap tiket, serta karena melonjaknya biaya operasional akibat melemahnya nilai tukar rupiah dan naiknya harga avtur. Untuk dapat mengeluarkan maskapai penerbangan dari kesulitan tersebut, Indonesian National Air Carriers Association (INACA) meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membantu meningkatkan daya saing industri penerbangan.
Bayu Sutanto, Ketua Penerbangan Berjadwal INACA berpendapat peningkatan daya saing harus dilakukan sehingga maskapai nasional bisa meningkatkan standar layanan yang diberikan kepada penumpang dengan harga tiket yang semakin ditekan. Dengan demikian masyarakat akan lebih memilih untuk bepergian menggunakan maskapai nasional dan meninggalkan maskapai asing.
"Untuk bisa bersaing, biaya operasional maskapai anggota INACA harus bisa ditekan. Caranya dengan menghapus biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu menjadi beban maskapai," kata Bayu kepada CNN Indonesia, Kamis (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayu menyebutkan beberapa biaya yang membutuhkan campur tangan pemerintah untuk dihapus atau dikurangi antara lain pengenaan bea masuk untuk suku cadang pesawat, harga avtur yang mahal, pajak berganda untuk sewa pesawat, serta pengaturan tarif batas atas yang seharusnya dibebaskan.
"Hal lainnya yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing maskapai nasional adalah meningkatkan standar keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai standar internasional," kata Bayu.
Dia menambahkan, Indonesia dinilai belum memiliki standar keselamatan penerbangan sipil yang memadai oleh ICAO, IATA, dan FAA. Tak heran, rendahnya standar keselamatan penerbangan tersebut menyebabkan larangan terbang dari Uni Eropa masih berlaku untuk banyak maskapai Indonesia.
"Menteri Perhubungan harus bisa menyelesaikan masalah dengan quick win atau cepat dinikmati hasilnya oleh pelaku industri penerbangan nasional," kata pria yang juga menjabat Managing Director PT TransNusa Aviation Mandiri tersebut.
Selain meningkatkan daya saing maskapai, Menteri Perhubungan juga dinilai harus merombak budaya kerja para pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Direktorat ini seharusnya bisa lebih ramah dan cepat lagi dalam melayani.
"Budayanya masih birokratis sekali sehingga harus dirombak sumber daya pejabat dan stafnya dengan sumber daya yang berintegritas, kompeten, profesional dalam melayani dan jujur," kata Bayu.