KINERJA PERUSAHAAN TAMBANG

Harga Batubara Naik, Laba Bukit Asam Melonjak

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2014 11:29 WIB
Meningkatnya rata-rata harga jual batubara PT Bukit Asam Tbk, membuat perusahaan menikmati pertumbuhan laba yang signifikan di kuartal III 2014.
Proses bongkar muat batubara dari kapal ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meskipun harga komoditas pertambangan bergerak fluktuatif, namun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil meningkatkan kinerjanya. Sepanjang Januari-September 2014, laba bersih perusahaan naik 27 persen menjadi Rp 1,58 triliun dibandingkan Rp 1,24 triliun periode yang sama tahun lalu.

Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam menjelaskan naiknya laba bersih ditopang oleh pendapatan usaha perseroan yang naik akibat peningkatan harga jual rata-rata batubara produksinya. Joko mencatat pendapatan usaha Bukit Asam selama sembilan bulan kemarin sebesar Rp 9,65 triliun, naik 19 persen dibanding periode yang sama di 2013 Rp 8,12 triliun.

"Rata-rata harga jual produksi kami naik 19 persen menjadi Rp 728.079 per ton, karena itu kami berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba yang bagus," ujar Joko melalui siaran pers, Kamis (30/10).  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepanjang Januari-September 2014, produksi batubara Bukit Asam meningkat 13 persen menjadi 12,48 juta ton dibandingkan produksi Januari-September 2013 sebesar 11,04 juta ton. Sedangkan pembelian batubara melalui anak usaha PT Bukit Asam Prima tercatat 1,41 juta ton.    

"Sampai September 2014 kami sudah menggunakan dana belanja modal sebesar Rp 797 miliar dari total Rp 1,14 triliun. Sebagian besar belanja modal kami gunakan untuk kegiatan pengembangan produksi Rp 757 miliar dan investasi rutin Rp 40 miliar," kata Joko.

Realisasi belanja modal tersebut menurutnya sejalan dengan rencana Bukit Asam yang ingin memanfaatkan 75 persen belanja modalnya untuk pengembangan proyek dan 25 sisanya untuk membiayai perawatan tambang yang dilakukan secara rutin.

Akuisisi dan Ekspansi

Sepanjang tahun ini sejumlah kegiatan akuisisi dan ekspansi telah dilakukan Bukit Asam. Pada awal Oktober 2014, perusahaan tambang yang dipimpin Milawarma selaku Direktur Utama tersebut telah mengakuisisi 100 persen saham perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Sawindo Permai seluas 8.346 hektare senilai Rp 861 miliar.

Akuisisi perusahaan kelapa sawit tersebut bukan karena Bukit Asam ingin mengembangkan bisnis ke sektor perkebunan, tetapi karena dibawah tanah area perkebunan sawit tersebut terdapat kandungan batubara yang besar. Wilayah kebun sawit Bumi Sawindo merupakan bagian kerja dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) Bukit Asam di area Banko, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Cadangan batubara sebanyak 580 juta ton yang ada di kebun sawit tersebut nantinya akan diproduksi Bukit Asam untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU mulut tambang Banko Tengah 2 x 620 Megawatt (MW) mulai 2018. Pembangkit tersebut juga merupakan milik perusahaan.

"Sampai akhir tahun ini kami masih akan menyelesaikan dua proyek pembangkit yaitu PLTU Banjarsari 2 x 110 MW di mulut tambang Lahat, Sumatera Selatan yang ditargetkan November 2014 beroperasi. Listrik dari pembangkit itu akan kami jual ke jaringan interkoneksi Sumbagsel milik PT PLN (Persero) mulai 2015," kata Joko.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER