Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana memperketat pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk kapal-kapal yang digunakan untuk mencari ikan dalam lima tahun ke depan. Hal tersebut dilakukan setelah melihat realita masih banyak kapal berukuran besar yang notabene dimiliki perusahaan masih bisa membeli BBM bersubsidi yang ditujukan untuk nelayan kecil
"Target saya dalam lima tahun ke depan pemerintah tidak perlu lagi mensubsidi BBM bagi perusahaan besar di industri ini," kata Susi dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (31/10).
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat saat ini subsidi BBM perikanan sebesar Rp 11,5 triliun atau 2,1 juta kiloliter per tahun dinikmati oleh lebih dari 635 ribu kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain 630 ribu kapal berukuran kurang dari 30 gross tonage (GT) yang digunakan oleh nelayan kecil, ternyata masih ada 5.329 unit kapal besar berkapasitas di atas 30 GT yang dapat membelinya.
"Ini jelas tidak tepat. Subsidi BBM kapal bisa sebesar Rp 11,5 triliun tetapi pemasukan industri perikanan hanya sebesar Rp 300 miliar per tahun. Padahal ada perusahaan besar yang juga menikmati subsidi tersebut," kata Susi.