Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencetak kinerja yang solid di sembilan bulan pertama 2014. Dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,2 triliun, performa laba bersih BCA meningkat 17,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu di Rp 10,4 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan kenaikan ini ditunjang oleh pendapatan bunga bersih dan operasional lainnya yang mencapai Rp 30,1 triliun atau naik 22,9 persen ketimbang periode tahun lalu di kisaran Rp 24,5 triliun.
"BCA berhasil mempertahankan kinerja walau kondisi ekonomi domestik dan global sedang dalam tren melemah. Kami optimistis bisa kembali menggenjot kinerja dengan meningkatkan kredit yang berkualitas," ujar Jahja di Jakarta, Kamis (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kuartal III 2014, BCA telah memperoleh portofolio kredit sebesar Rp 330,7 triliun atau naik 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dimana kontribusi terbesar masih disumbang oleh pembiayaan kredit korporasi, komersial dan UKM yang mencapai 85,5 persen. Sedangkan untuk perolehan dana pihak ketiga (DPK) BCA di kuartal III 2014 sudah mencapai Rp 423 triliun, meningkat 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lantaran memiliki performa DPK yang positif, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) berada di level yang sehat sebesar 75,9 persen dengan rasio kredit bermasalah (NPL) masih terbilang aman dikisaran 0,7 persen. Sementara rasio kecukupan modal (CAR) perseroan sampai dengan akhir September kemarin tercatat 17,2 persen atau meningkat 1,4 persen dibandingkan periode lalu sebesar 15,8 persen.
"Dari capaian ini bisa diketahui kalau posisi permodalan BCA masih sehat meski dibayangi kondisi ekonomi yang melambat," ujar Jahja.
Untuk menyiasati perlambatan ekonomi, Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith mengatakan perusahaan akan mempertahankan pertumbuhan kreditnya. "Kita tahu kalau sekarang likuditas sedang ketat ditambah industri juga tengah melemah. Dengan menjaga pertumbuhan kredit, saya pikir kinerja perseroan bisa dipertahankan," kata Eugene.