Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak investor Jerman mengembangkan basis produksi manufakturnya di Indonesia. Hal itu disampaikan Jokowi ketika menjamu Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Merdeka.
"Secara khusus kita mendorong Jerman untuk menjadikan Indonesia sebagai
production base untuk pasar di kawasan Asia Tenggara," jelas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan kedua petinggi negara tersebut, Senin (3/11).
Tak hanya itu, menurut Retno, Presiden Jokowi juga meminta pengusaha Jerman memanfaatkan komoditas dan produk ekspor Indonesia. "Dia juga meminta Jerman memberikan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas untuk Indonesia, karena 11 negara Schengen sudah memberikan kebebasan itu," tutur Retno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah Schengen meliputi 22 negara anggota Uni Eropa dan 4 negara anggota Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) yang bersepakat untuk menghapuskan pemeriksaan paspor dan imigrasi di perbatasan sesama negara Schengen. "Selama ini kerjasama Indonesia dengan Jerman sudah terjalin dengan baik di bawah kerangka Deklarasi Jakarta," jelas Retno.
Retno mengatakan secara umum pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman membahas mengenai rencana kerja Pemerintah Indonesia untuk lima tahun ke depan. "Ke depan presiden menyampaikan program pembangunan dari pemerintah sekarang. Jerman bersedia memberikan dukungan yang sesuai kemampuan yang dimilikinya," katanya.