PROYEK INFRASTRUKTUR

Pembangunan Jembatan Selat Sunda Bisa Batal

CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2014 18:31 WIB
Menko Perekonomian Sofyan Djalil menyebut rencana pembangunan jembatan Selat Sunda merupakan proyek kontroversial.
Pemerintah tidak menawarkan pembangunan jembatan Selat Sunda kepada investor dalam Indonesia Infrastructure Week 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah kemungkinan besar akan membatalkan pembangunan jembatan Selat Sunda yang digagas oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Belum jelasnya pendanaan proyek senilai Rp 100 triliun tersebut, membuat pemerintah berpikir ulang untuk memulai pembangunannya.

"Prinsipnya kami ingin membangun tol Laut tapi bukan dalam bentuk jembatan," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Rabu (5/11).

Menurut pria yang akrab disapa JK tersebut, pemerintah juga mempertanyakan bagaimana kelancaran sistem perkapalan jika ada jembatan yang melintang dan menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bahkan menyebut proyek jembatan Selat Sunda sama sekali tidak sesuai dengan visi kemaritimian yang diusung Presiden Joko Widodo.

"Dari awal kan ini sudah kontroversial. Kemudian itu tidak sesuai dengan visi maritimnya presiden," kata Sofyan.

Banyak Cacat

Selain visinya yang berbeda, sejumlah alasan lain yang membuat pemerintah tengah mempertimbangkan untuk membatalkan proyek tersebut adalah teknis pembangunan dan pembiayaan yang belum jelas, serta tidak adanya proyek tersebut dalam program pembangunan infrastruktur prioritas pemerintah saat ini.

"Sudah sepantasnya proyek tersebut tidak dilanjutkan. Lalu kalau ada pihak swasta yang ingin tetap melanjutkan proyek tersebut, Pemerintah tidak akan bersedia memberikan rekomendasi dan dukungan. Kalau nggak ada dukungan pemerintah nggak akan bisa. Karena itu proyek jembatan itu banyak sekali cacatnya," kata Sofyan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengatakan pembatalan proyek Jembatan Selat Sunda tidak perlu menunggu keluarnya keputusan resmi seperti Peraturan Pemerintah.

"Tidak perlu karena belum ada keputusan resmi yang mengatakan proyek itu harus dilaksanakan, yang ada itu hanya Keputusan Presiden terkait pembentukan badan koordinasinya," ujar Andrinof.

Pembangunan Jembatan Selat Sunda rencananya mulai dibangun pada 2010, namun sampai saat ini belum juga dilaksanakan karena kesulitan mencari pendanaan. Dana proyek pembangunan jembatan direncanakan berasal dari pembiayaan konsorsium yang akan dipimpin oleh PT Bangungraha Sejahtera Mulia. Sesuai rencana cetak biru pembangunannya, jembatan tersebut akan membentang sepanjang 31 kilometer dengan lebar 60 meter, dimana masing-masing sisinya mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan lajur ganda untuk kereta api dengan ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER