INDUSTRI HULU MIGAS

Realisasi Pengeboran Sumur Belum Capai Target

CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2014 09:29 WIB
Molornya jadwal pengadaan rig, perizinan dan persiapan lokasi dituding menjadi kendala pengeboran sumur migas.
Sejumlah pekerja menyelesaikan konstruksi modul untuk rig pengeboran lepas pantai di Batam, Selasa (23/9). (Antara Photo/Joko Sulistyo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi pengeboran sumur migas nasional hingga 31 Oktober 2014 baru mencapai 1.036 sumur. Angka ini baru menyentuh 71,1 persen dari target Work Program and Budget (WP&B) 2014 yang mematok jumlah pengeboran di angka 1.456 sumur.

Dimana proses pengadaan rig, izin pembebasan lahan, dan persiapan lokasi dituding menjadi kendala tak tercapainya target pengeboran sumur.

"Masalah yang dihadapi pengeboran sumur eksplorasi dan produksi itu serupa. Untuk itu kami perlu dukungan seluruh pemangku kepentingan agar kegiatan hulu migas dapat berjalan sesuai rencana," kata Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimboni di Jakarta, Minggu (9/11) petang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil pengeboran 1.036 sumur, Rudianto mengatakan 67 sumur merupakan sumur eksplorasi dan 969 sumur lainnya adalah sumur pengembangan. Dimana jumlah tersebut belum termasuk realisasi 833 sumur kerja ulang dan upaya perawatan sumur yang jumlahnya mencapai 24.028 sumur.

Rudianto menjelaskan dari kegiatan pengeboran sumur pengembangan, SKK Migas sudah memperoleh inisial produksi minyak sebesar 52.685 barel per hari (BPH) dan gas bumi sebanyak 581 juta kaki standar kubik per hari (MMSCFD). Sedangkan dari kegiatan kerja ulang dan perawatan sumur didapatkan tambahan produksi berkisar 26 ribu BPH dan gas bumi sebanyak 268 MMSCFD. Dengan begitu, total tambahan produksi minyak dari beberapa kegiatan tersebut mencapai 78.685 BPH dan gas bumi sebanyak 867 MMSCFD.

"Tambahan ini untuk mengurangi gap karena produksi yang terus turun secara alamiah setiap tahun,” ujar Rudianto.

Atasi Hambatan

Untuk menyelesaikan kendala pengeboran sumur, Rudianto mengaku SKK Migas telah berupaya keras melakukan monitoring dan koordinasi intensif dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terkait kegiatan produksi. Selain itu SKK Migas juga sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait dan melakukan inspeksi ke lapangan agar kendala molornya jadwal pengadaan rig, perizinan hingga persiapan lokasi bisa diselesaikan.

Disamping itu SKK Migas juga tengah menyelesaikan kendala lain di sektor hulu migas seperti perizinan melintasi taman laut nasional dan daerah, hingga studi internal. Hingga kini, rig atau anjungan yang beroperasi untuk melakukan pengeboran baru mencapai 62 unit yang terdiri dari 45 rig on-shore dan 17 rig off-shore.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER