Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mempermudah pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi nelayan. Perusahaan itu menyediakan layanan semacam kartu ATM dan stasiun pengisian solar bergerak.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan kartu semacam ATM itu adalah kartu multifungsi yang akan dipakai nelayan untuk membeli solar. Kartu tersebut akan mencatat segala bentuk transaksi dan jumlah pembelian solar subsidi oleh nelayan.
Untuk urusan kartu ini Pertamina menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku bank penerbit kartu dan Kementerian Kelautan dan Perikanan selaku pemilik daftar kapal yang berhak menerima BBM subsidi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semacam ATM-lah. Nantinya setiap kapal dapat satu kartu," kata Hanung di SPBN Tanjung Pasir, Tangerang, Selasa (11/11).
Penerbitan kartu 'ATM' ini sudah diujicobakan di Cilincing, Jakarta Utara. Tujuan utama penerbitan kartu ini adalah sebagai alat pemantauan pemerintah terhadap kuota BBM bersubsidi bagi nelayan.
"Soalnya kami mendapat informasi banyak praktik penyimpangan penjualan solar subsidi. Tapi ini urusan KKP dan Pemerintah, Pertamina hanya penyalur saja," katanya.
Pertamina juga akan mempermudah nelayan kecil mengisi bahan bakar minyak (BBM). Perusahaan pelat merah itu akan membangun sepuluh stasiun pengisian bahan bakar bergerak di sejumlah wilayah di kawasan Pantai Utara (Pantura)
Stasiun pengisian bernama
Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN)
Transportable atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bergerak itu berbentuk mobil tangki berisi sepuluh kiloliter bahan bakar bersubsidi jenis solar.
"Kami targetkan tahun ini bisa dilakukan,” kata Hanung Budya.
Ditanya soal fasilitas bantuan itu, salah seorang nelayan di kawasan Tanjung Pasir Tangerang, Muhammad Samid, mengatakan tak soal. Yang menjadi perhatiannya, kata dia, adalah Pertamina bisa memberi kepastian soal ketersedian solar subsidi bagi nelayan.
"Saya dapat jatah 200 liter solar per minggu untuk melaut. Namun kenyataannya jumlah yang saya terima kurang dari itu karena pasokan sering langka dan harus dijatah dua kali pengambilan," katanya, mengeluh.