Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Rusia dan Indonesia akan membentuk komite
ad hoc guna menyusun percepatan berbagai proyek investasi di Tanah Air. Sejumlah proyek yang dibidik Rusia antara lain pembangunan jalur kereta api, pengembangan energi ramah lingkungan, eksplorasi minyak dan gas, serta pertanian.
Hal itu merupakan hasil pertemuan Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat Gobel dengan Menteri Ekonomi Pembangungan Rusia Alexei. U. lyukayev di sela konferensi tingkat tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
"Khusus di sektor pertanian, "Indonesia meminta Rusia untuk menyesuaikan standar internasional yang berlaku terhadap produk CPO. Rusia juga akan berusaha mencarikan solusinya dengan kementerian terkait di Rusia,” ujar Rahmat melalui siaran pers Kementerian Perdagangan, Selasa (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menyangkut proyek jalur kereta api, Mendag mengatakan Rusia tertarik untuk mengembangkannya di Kalimantan. Nilai investasi proyek tersebut diestimasi mencapai US$ 1,5 miliar. "Rusia berharap pemerintahan Joko Widodo memberikan dukungan agar proyek tersebut dapat terlaksana tahun depan," kata Rachmat.
Sebelumnya, Mikhail Galuzin, Duta besar Federasi Rusia untuk Indonesia, menuturkan selain kerjasama yang sudah terjalin di bidang pertahanan militer, Rusia berhasrat untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan Indonesia di sektor bisnis lainnya. Menurutnya, Rusia sudah memiliki beberapa kesepakatan dengan pemerintah Indonesia, salah satunya di bidang transportasi. Dalam bidang ini, Rusia dan Indonesia telah menyetujui pembangunan konstruksi jalur kereta api di Kalimantan, ekspor pesawat udara sipil ke Indonesia, serta pendirian pabrik truk KAMAZ.
Selain itu, lanjut Galuzin, Rusia juga tertarik bekerja sama dengan Indonesia untuk mengimpor bahan makanan dari Indonesia ke Rusia, terutama hasil produksi perikanan. Galuzin menganggap agribisnis merupakan sektor yang besar dan juga menjanjikan bagi hubungan dagang kedua negara.