KERJASAMA BILATERAL

Rusia Minta Kemudahan Bangun Rel US$ 1,5 M

CNN Indonesia
Selasa, 11 Nov 2014 17:18 WIB
Rusia bidik peluang kerjasama dengan Indonesia di sektor usaha perkapalan, kereta api, energi ramah lingkungan, eksplorasi minyak dan gas, serta pertanian.
Rusia tertarik membangun jalur kereta api di Kalimantan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Rusia dan Indonesia akan membentuk komite ad hoc guna  menyusun percepatan berbagai proyek investasi di Tanah Air. Sejumlah proyek yang dibidik Rusia antara lain pembangunan jalur kereta api, pengembangan energi ramah lingkungan, eksplorasi minyak dan gas, serta pertanian.

Hal itu merupakan hasil pertemuan Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat Gobel dengan Menteri Ekonomi Pembangungan Rusia Alexei. U. lyukayev di sela konferensi tingkat tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).  

"Khusus di sektor pertanian, "Indonesia meminta Rusia untuk menyesuaikan standar internasional yang berlaku terhadap produk CPO. Rusia juga akan berusaha mencarikan solusinya dengan kementerian terkait di Rusia,” ujar Rahmat melalui siaran pers Kementerian Perdagangan, Selasa (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara menyangkut proyek jalur kereta api, Mendag mengatakan Rusia tertarik untuk mengembangkannya di Kalimantan. Nilai investasi proyek tersebut diestimasi mencapai US$ 1,5 miliar. "Rusia berharap pemerintahan Joko Widodo memberikan dukungan agar proyek tersebut dapat terlaksana tahun depan," kata Rachmat.

Sebelumnya, Mikhail Galuzin, Duta besar Federasi Rusia untuk Indonesia, menuturkan selain kerjasama yang sudah terjalin di bidang pertahanan militer, Rusia berhasrat untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan Indonesia di sektor bisnis lainnya. Menurutnya, Rusia sudah memiliki beberapa kesepakatan dengan pemerintah Indonesia, salah satunya di bidang transportasi. Dalam bidang ini, Rusia dan Indonesia telah menyetujui pembangunan konstruksi jalur kereta api di Kalimantan, ekspor pesawat udara sipil ke Indonesia, serta pendirian pabrik truk KAMAZ.

Selain itu, lanjut Galuzin, Rusia juga tertarik bekerja sama dengan Indonesia untuk mengimpor bahan makanan dari Indonesia ke Rusia, terutama hasil produksi perikanan. Galuzin menganggap agribisnis merupakan sektor yang besar dan juga menjanjikan bagi hubungan dagang kedua negara.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER