HARGA BBM

Kartu Sakti Jokowi Bisa Tambah Pengangguran

CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2014 19:19 WIB
Dana bantuan langsung sebagai kompensasi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai akan membuat masyarakat malas bekerja.
Empat kartu sakti Jokowi yang mulai didistribusikan ke seluruh Indonesia sebelum harga BBM dinaikkan. (CNN Indonesia/Megiza)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono berpendapat program kartu sakti Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) hanya akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Tony yang juga Komisaris Bank Permata menilai pemberian dana bantuan langsung sebagai kompensasi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya membuat masyarakat malas bekerja.

"Kebijakan yang sama pernah dilakukan Pemerintah Yunani, dan hasilnya angka pengangguran disana naik 27 persen," ujar Tony di Jakarta, Rabu (12/11).
Kebijakan yang sama pernah dilakukan Pemerintah Yunani, dan hasilnya angka pengangguran disana naik 27 persen.Tony Prasetiantono

Untuk itu, Tony berharap pemerintah tidak terlalu lama memberikan dana kompensasi tersebut ke masyarakat. "Saya setuju subsidi BBM diturunkan dan dialokasikan ke anggaran sosial lainnya, namun jangan sampai hal tersebut membuat masyarakat Indonesia tidak produktif. Sebab tujuan jangka panjang dari pengurangan subsidi BBM Rp 263 triliun ke sektor lain justru untuk meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.

Tony berpendapat pengurangan subsidi BBM dan mengalihkannya untuk program pembangunan akan membawa dampak positif seperti APBN yang semakin sehat dan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen akan tercapai jika pemerintah fokus membangun infrastruktur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah subsidi BBM ini fundamental. Kalau tidak dinaikkan, pasar malah justru akan meresponse negatif karena berpikir pemerintah tak dapat membereskan masalah yang memiliki magnitude prioritas lebih tinggi" katanya.

Presiden Jokowi telah mendistribusikan paket kartu sakti terdiri dari empat kartu yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Ada pula Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (KSKS) yang berbentuk kartu SIM untuk ponsel. Pemerintah menjalin kerjasama dengan bank, perusahaan telekomunikasi, dan kantor pos untuk mendistribusikan bantuan dana kepada warga yang kurang mampu sebagai kompensasi naiknya harga BBM.

Harga Ideal

Tony berhitung, kenaikan harga BBM bersubsidi yang ideal adalah sebesar Rp 2.500 per liter. Sebab dengan kenaikan sebesar itu, inflasi masih terjaga di angka 7-7,5 persen dan tidak akan banyak menekan BI rate. Sementara jika harga BBM dinaikkan Rp 3.000 per liter justru akan meningkatkan inflasi sebesar 8 persen dan diperlukan penyesuaian pada angka BI rate.

"Untungnya inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi bersifat one shot, jadi dampaknya hanya sampai dua hingga tiga bulan dan tidak bersifat terus menerus. Saya perkirakan setelah harga BBM naik, inflasi kita masih bisa kok di angka 5-5,5 persen tahun depan," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER