UPAH MINIMUM PROVINSI

Upah Pekerja Tinggi, Investor Angkat Kaki

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 08:17 WIB
Polemik UMP harus segera diselesaikan, sebab jika terlalu lama  investor akan memandang negatif dan akan mencabut investasinya dari Indonesia.
Massa gabungan organisasi buruh berunjuk rasa di Bundaran HI, Jakarta, Senin (10/11). (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Daerah perlu berhati-hati dalam menentukan upah minimum provinsi (UMP). Sebab kebijakan menaikkan UMP bisa menyebabkan pelaku usaha merugi dan terancam menutup usahanya karena terlalu tinggi menanggung biaya operasional.

"UMP ini perlu hati-hati karena salah satu daya tarik Indonesia adalah upah pekerja yang kompetitif," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, kemarin malam (12/11).

Menurutnya, Indonesia masih membutuhkan tenaga kerja terutama di industri padat karya. Sebab Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang besar sama seperti Tiongkok. "Salah satu penyebab banyak industri yang lari dari Tiongkok adalah upah yang tidak kompetitif lagi di sana dan sekarang gantian Indonesia yang dilirik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryo pun menghimbau, polemik upah antara pengusaha dan tenaga kerja harus segera diselesaikan. Sebab jika terlalu larut dalam permasalahan, investor akan memandang negatif situasi ini dan akan mencabut investasinya di Indonesia. "Kita perlu hati-hati. Jangan sampai membuat diri kita tidak menarik lagi bagi investor, selesaikanlah dengan elegan," jelasnya.

Dia juga tidak ingin industri padat karya Indonesia bisa digantikan oleh robot, sehingga menutup lapangan kerja untuk masyarakat. "Saya kira dunia usaha tidak anti kenaikan upah, tapi kita harus hati-hati jangan sampai kenaikkan itu membuat kita tidak kompetitif lagi," ujarnya.

Suryo meminta naiknya upah pekerja harus diikuti dengan naiknya produktivitas. Kalau itu sudah bisa terpenuhi, maka pengusaha akan bisa menerima keputusan pemerintah atas kenaikan UMP. "Kenaikan upah harus diikuti kenaikan produktivitas. Kalau itu yang bisa terjadi ya tak masalah," katanya.


LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER