KINERJA KEUANGAN

Rugi Garuda Indonesia Naik, Harga Saham Turun

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 17:17 WIB
Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang berkepanjangan membuat Garuda Indonesia terus mencatat kerugian.
Bursa Efek Indonesia. (ANTARA FOTO/Adimas Raditya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Naiknya jumlah kerugian yang dialami PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sampai akhir kuartal III 2014, membuat saham maskapai flag carrier tersebut ditutup melemah 24 poin atau 4,81 persen ke level Rp 475 per saham pada perdagangan Kamis (13/11). Sebanyak 5,78 juta saham Garuda diperdagangkan hari ini, lebih tinggi dibandingkan rata-rata selama tiga bulan terakhir 4,56 juta saham.

Saat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Febuari 2011, saham GIAA dibuka dengan harga Rp 750 per saham. Namun sesaat setelah diperdagangkan, sahamnya turun 6,66 persen menjadi Rp 700 per saham.

Kinerja keuangan Garuda Indonesia yang tak juga membaik membuat nilai sahamnya terus turun. Analis PT Asjaya Indosurya Securities Williams Surya Wijaya mengatakan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang berkepanjangan membuat Garuda terus mencatat kerugian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saham Garuda bisa naik lagi dengan catatan dapat membukukan keuntungan beberapa kali pada periode-periode selanjutnya. Dengan begitu para investor akan kembali masuk ke saham Garuda," ujar Williams, Kamis (13/11).  

Jika perbaikan kinerja bisa dilakukan manajemen Garuda, Williams memperkirakan saham Garuda akan naik ke posisi Rp 440 hingga Rp 450 per saham di akhir tahun.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan untuk mengurangi jumlah kerugian sampai akhir tahun, manajemen Garuda akan melakukan sedikitnya delapan perbaikan yaitu menunda membuka rute internasional dan memperkuat layanan di pasar domestik, menutup rute penerbangan yang merugi, menghentikan penggunaan pesawat Boeing seri 737 lama yang boros bahan bakar, dan menunda kedatangan pesawat yang telah dipesan.

Tiga jurus lainnya adalah memaksimalkan penjualan kursi melalui aliansi maskapai global SkyTeam, meningkatkan kegiatan penjualan dan pemasaran dengan lebih agresif khususnya untuk penumpang corporate, bisnis, dan wisata, serta mengurangi belanja modal 2014 hingga US$ 54 juta.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER