Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menegaskan bahwa pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas adalah untuk membenahi proses bisnis, transparansi, dan perizinan di sektor migas. Jadi, bukan menciduk.
Sudirman menambahkan bahwa tim ini tidak akan menciduk pihak-pihak yang disinyalir adalah bagian dari persekongkolan mafia migas. Tim yang bersifat
adhoc ini hanya akan memproses penyaringan pemain di bidang migas.
“Mengingat ancaman mafia migas bisa muncul dari mana saja,” kata Sudirman, di Jakarta, Minggu (16/11). (Baca:
ESDM Bentuk Tim untuk Lawan Mafia Migas)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Reformasi Tata Kelola Migas dipimpin oleh Faisal Basri, sosok yang selama ini lebih dikenal sebagai ekonom. "Kami harapkan tim ini akan berisi orang-orang berkualitas. Kita akan mulai kerja besok, dan semoga enam bulan kemudian kita sudah dapat memberikan rekomendasi ke pemerintah" kata Faisal.
Kondisi sektor migas sendiri makin memburuk dari tahun ke tahun. Cadangan migas menurun sejak 2001 dan tingkat pengembalian cadangan hanya sebesar 60 persen.
Selain itu kapasitas
lifting kilang di Indonesia juga melemah dari 1,5 juta barel per hari pada tahun 1997, menjadi hanya sekitar 800 ribu barel per hari. "Kalau mafia migas ini tidak diantisipasi, kerugian negara bisa bertambah parah," kata Sudirman.